x

Ketua RT Korban Penyiksaan Oknum Polisi Polsek Percut Seituan ‘Raib’

3 minutes reading
Friday, 10 Jul 2020 11:34 0 230 admin

BICARAINDONESIA-Percut Seituan : Kasus penyiksaan dan penganiayaan terhadap Sarpan, Ketua RT IV, Dusun XIII, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara yang dilakukan sejumlah petugas Polsek Percut Seituan, masih menjadi pergunjingan hangat di tengah masyarakat.

Meski Polda Sumut secara resmi sudah mencopot dan menyeret 6 orang polisi ke Bidang Propam termasuk Kapolsek Kompol Otniel Siahaan bersama Kanitreskrim Iptu Luis Beltran, namun kasus yang turut viral di media sosial ini kembali menyisakan teka teki.

Kali ini menyangkut keberadaan Sarpan. Karena sejak 3 hari, pria tua berusia 57 tahun itu mendadak menghilang. Kediamannya di Jl. Sidomulyo Pasar IX, Dusun XIII, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, Kab. Deliserdang juga tampak kosong.

Rumah permanen yang berada di sisi Gang Sriti itu tampak tak berpenghuni. Hanya tampak lampu teras terus menyala menerangi rumah bercat pink kombinasi biru itu.

Untuk memastikan kondisi rumah, Tim Bicaraindonesia.net sempat mengetuk pintu rumahnya.

“Gak ada orangnya. Sudah 3 hari rumah itu kosong,” celetuk seorang pemuda pengontrak warung milik Sarpan.

Orang tersebut juga mengatakan, Sarpan sudah tidak berada di rumah dua hari setelah dia keluar dari Polsek Percut Seituan. Informasi yang berhasil dihimpun, Sarpan diungsikan keluarganya karena ingin beristirahat dan memulihkan kondisi.

“Setelah kembali ke rumah, Pak Sarpan banyak dikunjungi, mulai dari warga hingga wartawan, makanya mungkin keluarganya mengungsikannya agar bisa beristirahat dan memulihkan kondisinya yang memprihatinkan,” ujar pria yang enggan menyebutkan namanya.

Hanya saja, ada pemandangan tak biasa di depan kediaman Sarpan. Di tepi jalan yang berada persis di depan rumah korban, tampak terpajang sebuah kotak sumbangan berbahan kardus makanan ringan. Di kotak itu tampak poster bergambar wajah korban yang babak belur dengan mata memar bertuliskan ‘Mohon bantuan perjuangan bantuan hukum terhadap saksi korban aniaya’.

Kepala Desa Sei Rotan Suwandi ketika dikonfirmasi via sambungan selular juga mengaku tidak tau keberadaan perangkat pemerintahannya itu.

“Sehari setelah dibawa pulang dari Polsek, kata keluarganya dia (Sarpan) mau dibawa berobat ke RSU Pirngadi. Tapi saya gak tau perkembangannya kayak apa,” ucap Suwandi.

Kemudian, untuk mengetahui kondisi Sarpan, ia sempat menyambangi kediaman korban. “Tapi rumahnya kosong. Tetangganya juga gak tau dimana korban dan keluarganya,” sebutnya.

Senada dengan Kades, Kepala Dusun (Kadus) XIII Saiman BJ yang juga dihubungi via seluler enggan berkomentar lebih jauh. Karena masalah yang menimpa anak buahnya itu sudah mereka serahkan kepada penegak hukum.

“Perkembangan terbaru saya tidak tau, tapi sebagai Kepala Dusun dan atasan langsung Pak Sarpan, saya menyerahkan kasus ini ke penegak hukum, dan berharap Pak Sarpan bisa mendapatkan keadilan. Untuk informasi lengkapnya bisa tanyakan langsung pengacaranya,” ujar Saiman BJ.

Penulis : Amri
Editor : Yudis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x