x

Klarifikasi Soal Setor Uang ke Kabareskrim, Ismail Bolong: Ditekan Brigjen Hendra

3 minutes reading
Sunday, 6 Nov 2022 08:48 0 211 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Ismail Bolong mencabut testimoninya terkait setoran uang hasil pengepulan ilegal penambangan batubara ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Dikutip dari detikcom, mantan anggota Polres Samarinda tersebut mengaku ditekan Brigjen Hendra Kurniawan sebagai Karo Paminal Divpropam Polri saat itu, untuk membuat video testimoni.

Video klarifikasi Ismail Bolong itu didapat dari Menko Polhukam Mahfud Md. Mahfud menyampaikan bahwa Ismail Bolong telah meralat pengakuannya menyetor Rp6 miliar ke Kabareskrim.

“Terkait video Ismail Bolong bahwa dirinya pernah menyetor uang miliaran rupiah kepada Kabareskrim. Setelah diributkan, Ismail Bolong meralat dan mengklarifikasi,” kata Mahfud, Minggu (6/11/2022).

Klarifikasi Ismail

Ismail Bolong, pada video itu menegaskan bahwa apa yang disampaikan sebelumnya adalah tidak benar. Dia menegaskan bahwa tidak mengenal Kabareskrim dan tidak pernah memberikan uang kepada petinggi Polri itu.

Ismail Bolong mengatakan, saat itu dia ditekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan. Dia diancam agar memberikan testimoni terkait Kabareskrim menerima setoran uang darinya.

“Untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra. Pada saat itu, saya berkomunikasi melalui HP anggota Paminal dengan mengancam akan dibawa ke Jakarta kalau enggak melakukan testimoni,” katanya.

Ismail Bolong mengaku saat itu dirinya dibawa oleh Paminal Polri ke sebuah hotel di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian, dia disodori sebuah kertas yang berisikan testimoni mengenai Kabareskrim Polri, lalu direkam menggunakan handphone.

“Jadi, saya mengklarifikasi. Saya enggak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim, apalagi pernah bertemu Kabareskrim,” klarifikasi Ismail.

Ismail Bolong mengaku ditelepon tiga kali oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang saat ini duduk di kursi pesakitan, didakwa menghalangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J. Melalui telepon itu, Ismail Bolong diminta Brigjen Hendra untuk membaca testimoni yang sudah disediakan.

“Saya ditelepon oleh Pak Hendra tiga kali melalui handphone salah satu Paminal Mabes. ‘Kamu harus bikin testimoni’ katanya. Saya tidak bisa bicara pada saat itu, masih di Polda. Akhirnya, dipindah di hotel sudah ada kertas untuk membaca,” ungkapnya.

Ismail pun menyampaikan permohonan maaf kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. “Jadi, saya mohon maaf kepada Pak Kabareskrim atas berita viral yang ada sekarang,” ucap Ismail.

Video Viral Ismail Bolong

Sebelumnya, video viral Ismail Bolong yang mengaku menyetor uang ke Kabareskrim sebesar Rp 6 miliar beredar. Dalam video itu, Ismail Bolong mengaku bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin.

Ismali menyebut kegiatan ilegal itu berada di daerah Santan Ulu, Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kaltim, yang masuk wilayah hukum Polres Bontang sejak Juli 2020 hingga November 2021.

Dalam kegiatan pengepulan batu bara ilegal, Ismail mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar setiap bulannya. Ismail juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan telah memberikan uang sebanyak tiga kali pada September-November 2021 sebesar Rp2 miliar per bulannya.

Menko Polhukam mengatakan bahwa Ismail Bolong mengaku videonya itu dibuat atas tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang kala itu menjabat sebagai Karo Paminal Divpropam Polri.

“Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya, sih, waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian, Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022,” tutur Mahfud.

Editor: Rizki Audina/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x