BICARAINDONESIA-Sergai : Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Pusat menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna menginisiasi pendirian ‘Sekolah Nelayan’ di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang bedagai (Sergai), berkolaborasi dengan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogjakarta dan Universitas Dharmawangsa (Undhar) Medan sebagai pendamping.
FGD yang digelar, Senin (21/2/2022), dihadiri oleh Iin Rohimin (Sekjen KNTI Pusat), Awan Santosa, SE, M.Sc peneliti dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Yogjakarta), M.Amri Nst, SE, M.Si (Wakil Rektor III Universitas Dharmawangsa Medan) dan Zulham (Ketua KNTI Kabupaten Sergai) serta para nelayan yang bergabung dalam KNTI di Kecamatan Tanjung Beringin.
Iin Rohimin (Sekjen KNTI Pusat) menjelaskan bahwa, sekolah nelayan ini merupakan yang pertama di Indonesia, menurutnya, nanti akan ada 3 sekolah nelayan yang diinisiasi oleh KNTI Pusat.
“Yang pertama di Kabupaten Sergai Provinsi Sumatera Utara, lalu di Kabupaten Rembang di Jawa Tengah dan yang ketiga di Kabupaten Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara,” jelas Iin Rohimin (Sekjen KNTI Pusat).
Sementara itu, Awan Santosa, SE, M.Sc, peneliti dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Yogjakarta menyampaikan bahwa konsep sekolah nelayan ini akan memakan waktu lebih kurang 6 bulan.
“Kurikulumnya akan disusun secara sistematis, menyesuaikan kondisi daerah di mana sekolah akan didirikan,” ujar Awan Santosa, SE, M.Sc.
Penulis / Editor : Amri
No Comments