x

Kolaborasi Yayasan Al-Marhamah dan ACT Langsa, Gelar Parenting Class

4 minutes reading
Monday, 29 Nov 2021 03:33 0 230 admin

BICARAINDONESIA-Langsa : Yayasan Al-Marhamah dan ACT Langsa, menggelar Parenting Class untuk wali santri dengan tema “Inner Child, Membangun Karakter yang Baik atau Menyembuhkan Luka dari Masa Kecil“,  Sabtu, 27 November 2021 di Aula Cakra Donya, Kota Langsa, Aceh.

Rahmah Nur Rizki, S.Psi., M.Psi, selaku Founder dan Trainer Sekolah Inspirasi yang  menjadi pemateri di kelas parenting itu menyampaikan, beberapa penyebab yang melukai psikologi kita di masa lampau.

Inner Child atau luka psikologis bisa terjadi karena bencana alam, bullying,  perilaku yang kurang tepat dari orangtua sehingga anak menjadi trauma, salah satunya seperti mengurung anak dikamar mandi, menganiaya, mengeluarkan kata-kata yang buruk, dan sebagainya,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Bunda itu menambahkan, banyak kasus yang sudah ditanganinya seperti sakit yang menahun, gejolak emosi yang tidak stabil, bahkan perilaku-perilaku yang agak aneh, justru bisa diselesaikan dengan beberapa terapi psikologi yang ia lakukan.

Dengan panjang lebar ia juga menjelaskan, setiap orang pasti memiliki luka psikologis di masa lalu. Jika ini tidak diatasi makai a akan berdampak banyak dalam setiap keputusan dan tindakan kita sehari-hari.

Jadi, Jika emosi sering meledak-ledak, tiba-tiba merasa sedih tanpa ada alasan yang logis, atau cepat merasa tersinggung, terlalu khawatir dan sebagainya ini bisa menjadi salah satu tanda memiliki luka psikologis.

Menururnya, luka psikologis di masa kecil lebih dikenal dengan inner child, yaitu kondisi trauma dimasa lalu, yang masih membekas sampai beranjak dewasa malah sampai tua.

Kondisi ini sangatlah berbahaya ketika luka psikologis masih terbawa ke dalam rumah tangga, terutama bagi pasangan yang sudah memiliki anak. Dampaknya, orangtua secara tidak sadar mendidik anak dengan membawa beban-beban dimasa lampau, misalnya orang tua yang terbiasa membentak anak, mengekang anak sehingga anak tidak bisa menyampaikan pendapatnya, sering meremehkan kemampuan anak sehingga anak menjadi tidak percaya diri dan sebagainya.

“Ini artinya kesehatan mental memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan, tindakan dan kesehatan fisik manusia,” imbuhnya.

Selain itu solusinya, kata dia, adalah mengedukasi lebih banyak orangtua sehingga kedepannya pola asuh akan lebih baik, seraya berpesan kepada orang tua untuk terus belajar.

“pesan saya kepada bapak atau ibu untuk memaafkan semua kejadian buruk yang pernah dialami, dan mari terus belajar ilmu parenting sehingga anak-anak tidak menjadi korban dari kesalahan perilaku kita, dan ini memang butuh waktu, tetapi jika tidak dilakukan ini akan menjadi boomerang bagi kita di masa depan, karena apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai” imbuhnya.

Irma, selaku Humas SD IT Al-Marhamah menjelaskan, kegiatan ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh Yayasan Al-Marhamah dimana turut mengundang seluruh wali santri baik dari  TAUD (Tahfizd Anak Usia Dini), RA (Raudhatul Atfal), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), , SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) dan SMP IT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu).

Ia juha menambahkan, alasan lain pentingnya kelas kelas parenting ini untuk wali santri.

“Tema ini merupakan salah satu upaya sinergitas antara sekolah dengan wali santri sehingga kita mampu mencapai tujuan bersama yaitu  membentuk generasi yang sehat mentalnya, baik akhlaqnya dan cerdas secara intelektual,” sebut Irma.

Senada juga diutarakan Ryanda Saputra, Kepala Cabang ACT Langsa melalui Furqan tentang pentingnya ilmu parenting.

“Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mengatakan bahwa Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Ini menunjukkan bahwa setiap anak adalah representasi dari didikan para orangtua, dan sudah seyogyanya jika ingin melahirkan generasi emas, kita harus memperbanyak kajian-kajian tentang bagaimana mendidik anak dengan baik, dan salah satunya juga adalah bagaiamana kita menyembuhkan luka psikologis yang pernah kita alami di masa lampau,” ujar Ryanda.

Pihaknya juga mengaku sangat bersyukur bisa berkolaboarasi dengan Yayasan Almarhamah untuk menyelenggarakan kegiatan positif ini.

“Kami dari Keluarga Besar ACT Langsa sangat bersyukur bisa berkolaborasi dalam kegiatan positif ini,” ucapnya.

Sementara, sebelum kegiatan ini ditutup dengan sesi Outbound, Keluarga Besar Yayasan Almarhamah Langsa, termasuk wali santri menyerahkan donasi untuk program pembangunan sumur wakaf untuk pesantren yang ada di Kota Langsa.

“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi setiap langkah baik dari keluarga besar Yayasan almarhamah, salah satunya ikut serta dalam program pembangunan sumur wakaf baik di Kota Langsa maupun di Palestina. Semoga semangat ini terus terjaga dan makin kuat menyebar ke sahabat dermawan lainnya,” tutup Furqan, Marketing Communication ACT Langsa.

Editor : Teuku/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x