BICARAINDONESIA-Nagan Raya : Usai melalui serangkaiaan tahapan, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) melalui UPK Nagan Raya di Provinsi Aceh, berhasil melaksanakan Go-Live Komersialisasi Co-firing PLTU Nagan Raya sebagai unit pertama di dibawah PLN UIKSBU yang melaksanakan komersialisasi Co-firing.
Digelar melalui media zoom pada Kamis, 23 Desember 2021, seremonial Go-Live Co-firing PLTU Nagan Raya langsung dihadiri Direktur Mega Proyek dan EBT Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera-Kalimanan (Diregsumkal) Adi Lumakso yang diwakili EVP Bambang Iswanto, General Manager PLN UIkSBU Purnomo serta Direktur Bio Energi Dirjen EBTKE KESDM Andriah Feby Misna.
GM PLN UIKSBU Purnomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini adalah hari bersejarah bagi PLN UPK Nagan Raya sebagai unit pertama dibawah PLN UIKSBU yang berhasil melaksanakan komersialisasi Co-firing.
“Tentu kami sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terlaksananya komersialisasi Co-firing PLTU Nagan Raya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu pula, Direktur Mega Proyek dan EBT Wiluyo Kusdwiharto juga menyampaikan terima kasih kepada PLN UIKSBU dan PLN UPKNGR yang telah berkontrubusi dalam mencapai bauran energi baru terbarukan.
“Hal ini juga menjadi bukti PLN terus berkomitmen dalam mendukung bauran energi baru terbarukan untuk mendukung transformasi PLN dalam aspirasi Green,” tutur Wiluyo.
Sedangkan Diregsumkal yang diwakili EVP Bambang Iswanto, menyampaikan PLN sebagai BUMN mendukung penuh program pemerintah untuk mengembangkan EBT hingga 23% pada tahun 2025 dan penurunan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030.
Sementara, Direktur Bio Energi Dirjen EBTKE KESDM Andriah Feby Misna sebagai pihak eksternal yang hadir dalam kegiatan Go-live Co-firing PLTU Nagan Raya itu pada kesempatan itu juga menyampaikan harapan bahwa komersialisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas seremonial saja.
Namun Co-firing yang dilakukan harus terus berlanjut dan juga menggunakan sumber biomassa lainnya yang tersedia. Tantangan dalam Co-firing yaitu kontinyuitas biomass dan juga harga biomass yang terjangkau sehingga tidak mempengaruhi dalam kenaikan BPP.
“Harapannya setelah implementasi Co-firing ini, kedepannya PLN UPK Nagan Raya dapat terus meningkatkan pengguanaan biomass, sehingga dapat mendukung secara penuh Program Transformasi PLN dalam aspek Green,” tutupnya.
Editor : Yudis/*
No Comments