BICARAINDONESIA-Jakarta : Satuan polisi anti-narkotika Thailand berhasil menyita 1,1 ton methamphetamine atau sabu berbentuk kristal dalam waktu kurang dari seminggu. Penyitaan itu dilakukan saat Bangkok menindak keras penyelundupan narkoba yang melonjak sejak perbatasan kembali dibuka di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (24/1/2023), otoritas Kepolisian Thailand mengumumkan penyitaam itu pada Selasa (24/1) waktu setempat, usai maraknya bentrokan antara polisi dan pelaku penyelundupan narkoba di kawasan pedalaman utara negara itu. Kawan itu memang diketahui sejak lama menjadi pusat perdagangan narkoba.
Mendapat informasi itu, kepolisian berhasil menangkap 10 warga Thailand dalam rentetan operasi penggerebekan di wilayah utara dan selatan negara itu.
“Beberapa dari obat-obatan ini disimpan dalam jangka waktu tertentu sebelum diangkut ke provinsi-provinsi paling selatan, dan itu seharusnya dikirimkan ke negara-negara lainnya nantinya,” ujar Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Polisi Chinnapat Sarasin.
Chinnapat dalam pernyataannya mengatakan bahwa Thailand ‘dikelilingi oleh hotspot produsen narkoba’, namun pandemi Corona telah mencegah para penyelundup narkoba untuk memindahkan barang dagangan mereka.
“Sekarang negara ini telah dibuka kembali, produk-produk yang tertahan kini dikirim tanpa henti,” kata dia.
Dalam pernyataannya, Kepolisian Thailand menyebut geng transnasional berada di balik perdagangan gelap tersebut.
Disebutkan, dalam operasi pertama yang dilakukan di Provinsi Phatthalung dan Surat Thani, petugas mendapati 731 kilogram sabu kristal, yang juga disebut sebagai ‘ice’.
Usai mendapatkan informasi lebih lanjut, petugas menangkap tiga pria pada Kamis (19/1) lalu setelah menemukan sabu kristal lainnya seberat 688 kilogram di dalam tiga truk pikap. Sabu itu diyakini diselundupkan ke wilayah Thailand bagian timur laut sebelum nantinya diangkut ke wilayah selatan.
Kepolisian kemudian menangkap empat orang lainnya usai menemukan 43 kilogram lainnya, yang dijual via aplikasi pesan populer Thailand, LINE.
Pada Minggu (22/1) waktu setempat, seorang pria lainnya ditangkap di Provinsi Chiang Rai saat bersiap mengangkut 300 kilogram sabu kristal, yang disembunyikan di dalam kantong teh, ke wilayah Satun di selatan negara itu.
Kemudian, sekitar 114 kilogram sabu lainnya disita Provinsi Nakhon Sawan dan Patum Thani. Sabu itu disembunyikan di dalam paket-paket kantong kopi. Dua pria ditangkap terkait temuan itu.
Kawasan Asia Tenggara, menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dibanjiri dengan sabu, dan otoritas setempat tercatat berhasil menyita total 1 miliar pil di kawasan Asia sepanjang tahun 2021 lalu.