BICARAINDONESIA-Jakarta : Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan raksasa e-commerce Lazada terhadap sejumlah karyawannya yang bekerja di kantor regional Singapura. Kendati demikian, perusahaan tidak mengungkapkan berapa jumlah karyawan yang terdampak langkah tersebut.
Melansir dari The Straits Times, Jumat (5/1/2024), pemangkasan ini dilakukan pada 3 Januari kemarin sebagai langkah efisiensi karyawan. tidak hanya enggan mengatakan jumlah karyawan yang ter-PHK, perusahaan juga menolak untuk berkomentar terkait pembayaran pesangon para karyawan terdampak.
“Kami melakukan penyesuaian secara proaktif untuk merubah jumlah tenaga kerja kami, agar dapat memposisikan diri dengan lebih baik dalam cara kerja yang lebih gesit dan efisien guna memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan,” ungkap juru bicara Lazada kepada The Straits Times.
“Transformasi ini mengharuskan kami menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan bahwa Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan masa depan bisnis dan sumber daya manusia kami,” sambung perusahaan.
Langkah ini bukanlah kali pertama dilakukan perusahaan. Sebelumnya Lazada Singapura juga sempat melakukan pemangkasan pada Oktober 2023 lalu. Saat itu juga tidak diketahui secara pasti jumlah karyawan yang ter-PHK.
Sebagai informasi, Lazada sendiri merupakan e-commerce yang didirikan pada 2012 lalu. Sejak saat itu toko online ini telah membuka layanannya di enam negara termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Tidak lama setelah itu Lazada kemudian menjadi anak perusahaan Alibaba Group Holding usai raksasa teknologi milik Jack Ma itu mengakuisisi saham perusahaan pada 2016. Saat itu Alibaba melakukan pembelian saham Lazada memperluas kehadirannya di Asia Tenggara.