BICARAINDONESIA-Jakarta : Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan, belum ada informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan bom di Istanbul, Turki.
“KBRI Ankara dan KJRI Istanbul saat ini berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi. Hingga saat ini, tidak terdapat informasi mengenai WNI yang menjadi korban,” kata Kemlu RI, Senin (14/11/2022).
Dikutip dari detik.com, Kemlu menjelaskan bahwa lokasi ledakan adalah salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI. Berdasarkan data, ada sekitar 500 WNI yang tinggal di Istanbul saat ini.
“Berdasarkan data base, jumlah WNI yang menetap di Istanbul sekitar 500 orang. Namun, lokasi kejadian tersebut adalah salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul, Turki,” ujar Kemlu.
Lebih lanjut, Kemlu meminta WNI di Istanbul dan sekitarnya waspada. Jika berada di dalam keadaan darurat, WNI diharap segera menghubungi otoritas setempat dan perwakilan RI.
“Masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian, jika tidak ada keperluan mendesak. Dalam keadaan darurat agar segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI,” lanjut Kemlu.
Pemerintah Indonesia melalui Kemlu mengecam aksi serangan bom di Istanbul itu. Siapa pun pelakunya, harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Pemerintah Indonesia mengecam aksi serangan bom ini dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dan luka-luka. Indonesia berharap mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini dapat segera ditangkap,” kata Kemlu.
Sebagai informasi, ledakan bom terjadi di daerah Taksim pada pada Minggu (13/11/2022) pukul 04.20 waktu setempat. Pelaku dan motif masih dalam penyelidikan polisi. Sejauh ini diperoleh informasi bahwa sekurangnya 6 orang meninggal dunia dan 81 orang luka akibat kejadian tersebut.
Editor: Rizki Audina/*
No Comments