x

Lho! Kok Banyak Mobil Dinas Pemkab Agara Diubah Jadi Plat Nopol Hitam?

2 minutes reading
Thursday, 18 Jan 2024 12:42 0 219 admin

BICARAINDONESIA-Aceh Tenggara : Masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) menyoroti perubahan secara masif plat nomor polisi (Nopol) sejumlah mobil dinas milik Setdakab setempat, dari merah ke hitam.

Kecurigaan pun mencuat. Bahkan muncul dugaan, hal itu dilakukan guna memanipulasi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) khususnya terkait dengan penggunaan BMM Bersubsidi jenis pertalite, solar, dan biosolar yang tercantum dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Namun karena mereka diduga menggunakan kartu barcode scanner milik orang lain, sehingga setiap pengisian BBM di sejumlah SPBU di Agara,  mereka tetap lolos dari pantauan, sehingga seolah -olah mobil tersebut milik pribadi. Akan tetapi faktanya adalah kendaraan tersebut adalah mobil dinas milik Pemkab Agara.

Pantauan wartawan Bicaraindonesia dalam beberapa hari terakhir, mobil-mobil dinas dengan plat hitam itu kerap terparkir di lingkungan Pemkab Agara. Salah satunya adalah mobil Toyota Innova bernomor polisi BL 11 H yang belum diketahui mobil tersebut mobil dinas milik siapa yang terlihat pada Kamis (18/1/2023).

Menanggapi banyaknya sejumlah mobil dinas milik Pemkab Agara dirubah menjadi plat hitam, Sukron Rijko Lubis selaku pemerhati kinerja pemerintah, meminta kepada pihak Satlantas Polres Agara suntuk segera memanggil Kabag Umum Sekdakab, guna memberi klarifikasi terkait banyaknya mobil dinas milik Pemkab yang merubah plat.

“Padahal larangan sudah jelas kepada masyarakat luas maupun kepada pejabat ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan kendaraan dinas untuk tidak merubah plat kendaraannya dari merah menjadi hitam. Bahwa pelat nomor kendaraan tidak boleh dimodifikasi, seperti mengubah bentuk, warna, tulisan, maupun ditempeli stiker atau logo yang tidak resmi,” ungkapnya.

Kepala Bagian Umum Pemkab Agara Roni Desky saat dikonfirmasi awak media mengaku bahwa dalam hal pembelian BBM, pihaknya tidak pernah menggunakan kartu barcode scanner milik orang lain.

“sejauh ini mobil dinas juga bisa menggunakan BBM pertalite, Karena BBM jenis Pertamax jarang didapatkan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU),” pungkas Roni singkat.

Penulis : Al
Editor : Ty

 

LAINNYA
x