BICARAINDONESIA-Medan : Pelepasan keberangkatan 9 siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah mengikuti program persiapan menuju universitas di Inggris yang berkoordinasi dengan City College Plymouth (CCP) yang diadakan oleh PDVL Overseas Advisory selama 6 bulan di Inggris, langsung dilakukan Ketua Harian Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Addaratul Hasanah, S.Pd, M.Sos, Selasa (17/1/2023).
Tampak hadir dalam acara pelepasan wakil harian YPSA Zulfahli A Raz, guru SMA Shafiyyatul Amaliyyah dan orang tua siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang akan mengikuti pendidikan di Inggris ini.
Addaratul Hasanah dalam sambutannya mengatakan agar siswa-siswi dapat menjaga kehormatan dan nama baik orangtua dan sekolah. Salat jangan pernah tinggalkan dan selalu mengikuti aturan di negara tersebut.
“Jaga nama baik keluarga dan sekolah. Sholat jangan tinggalkan dan timbalah ilmu sebanyak-banyaknya disana. Taati peraturan dan tata tertib kehidupan di negara orang lain. Pulang dari Inggris saya harap bahasa Inggris kalian sudah 100 persen baik. Dan tidak usah takut dengan identitas muslim kalian disana. Karena Inggris sendiri sangat menghormati agama lain, dan paling utama menghormati keberagaman” ungkapnya.
Diharapkan setelah mereka selesai mengikuti program pertukaran pelajar tersebut, siswa sudah mengantongi sebuah kualifikasi untuk digunakan dalam mendaftarkan ke universitas favorit di seluruh dunia.
Dahliana, S.Pd, selaku Kepala SMA Shafiyyatul Amaliyyah menjelaskan, program yang ditawarkan oleh PDVL Overseas Advisory persiapan menuju universitas di Inggris yang berkoordinasi dengan CCP (City College Plymouth).
“Program yang dilaksanakan meliputi persiapan pembelajaran berdasarkan target kurikulum yang ada di Inggris, persiapan ujian IELTS, dengan sistem evaluasi/ penilaian yang tersystem selama 6 bulan (Januari – Juni 2023), dengan hasil akhir ujian IELTS dan rekomendasi ke universitas pilihan berdasarkan hasil tes yang diikuti,” ujarnya.
Siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang lulus seleksi untuk program ini ada 9 orang yaitu Gandisyah Khalisa Mahira Lubis, Keisha Azzahra, Lusiana Zhafira B, Muhammad Arya Satya, M. Rifky Fadlurrahman, Raja Indra Natama Hasibuan, Rasya Fadillah, Rhislin, Zahra Salsabila dengan pilihan program Sains dan melalui beberapa tahap tes.
“Pertama, tes tertulis perihal kompetensi sains dan bahasa Inggris. Kedua, tes Conversation melalui metode debate secara kelompok dengan isu topik yang diberikan. Ketiga, tes interview dari Tim PDVL. Dan keempat, tes interview dari Tim CCP,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, siswa-siswi tersebut akan mempelajari International Foundation Program, di mana siswa akan diberikan sebuah kualifikasi internasional agar dapat melanjutkan kuliah di luar negeri tanpa harus mengikuti foundation year selama 1 tahun (pre-univeristy).
Kepala Departemen Pendidikan YPSA Bagoes Maulana, M.Kom, dalam sambutannya menambahkan para siswa akan berangkat pada tanggal 19 Januari 2023 dengan maskapai MAS (Malaysia Airlines) rute Medan-KL, KL-London. Total untuk peserta sebanyak ratusan orang, yang berasal dari Indonesia, Thailand, Jepang, Taiwan, dari Malaysia. Sedang peserta dari Indonesia sendiri yang ikut sebanyak 64 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Di sana para siswa akan tinggal bersama keluarga asuh dengan sistem Homestay. Walaupun siswa mengikuti program ini selama 6 bulan tapi mereka tidak akan khawatir atas pelajarannya di Indonesia”, tambahnya.
“Jadi untuk pembelajaran mereka, saling dikoordinasikan, mana mata pelajaran yang dipelajari di sana akan langsung dikonversi untuk raport di YPSA. Untuk mata pelajaran yang tidak dipelajari di sana seperti Geografi, Bahasa Arab, Bahasa Jepang, Ekonomi, Sejarah, PAI dan PKn akan dilakukan secara online melalui aplikasi e-learning yang sudah kami siapkan. Siswi-siswi ini nantinya juga akan melaporkan kegiatan setiap 2 bulan sekali berbentuk tulisan atau video,” ungkap Bagoes.
Editor : Yudis/*