BICARAINDONESIA-Jakarta : Marc Marquez blak-blakan soal dirinya yang menghalangi Valentino Rossi meraih gelar ke-10 di MotoGP 2015. Secara tak langsung, Marquez mengatakan, lebih baik Jorge Lorenzo yang juara ketimbang The Doctor.
Pada film dokumenter terbaru berjudul ‘Marc Marquez: All In’ yang tayang di Amazon Prime Video, Marc Marquez bercerita soal balapan terakhir di MotoGP 2015 yang menjadi hari penentuan juara. Kala itu, Marquez dituding sengaja tak menyalip Lorenzo untuk memuluskan langkah X-Fuera meraih gelar juara.
Padahal, Marquez punya kesempatan menyalip Lorenzo, dan ketika dia berhasil melakukannya, Rossi berpeluang meraih gelar ke-10 di seluruh kelas. Namun, pebalap Spanyol itu memilih tak mengambil langkah tersebut.
Ia mengaku bahwa dirinya sudah terlalu kesal dengan apa yang diperbuat Rossi di seri sebelumnya. Termasuk saat The Doctor diduga menendang motornya di MotoGP Malaysia 2015.
“Bisakah saya mengambil risiko (menyalip) pada belokan terakhir tanpa mengetahui apa yang akan terjadi? Ya,” ujar Marquez, dikutip dari Crash.net, Sabtu (13/5/2023).
“Tapi masalahnya, orang ini (Rossi) telah melakukan semua itu kepadaku hanya karena aku melewatinya. Apakah saya mau membantunya memenangkan gelar? Tidak!” sambung dia.
Setelah insiden Sepang Clash yang terkenal itu, Marquez sulit memaafkan Rossi. Terelbih saat itu usia Marquez masih sangat muda dan emosinya sedang tinggi-tingginya.
“Saya tidak termotivasi karena apa yang dia ciptakan. Karena apa yang saya jalani selama dua minggu itu. Saya tidak menginginkan itu pada siapa pun, apalagi pada usia 22 tahun,” tegasnya.
Menurut Marquez, Rossi punya banyak penggemar yang siap membelanya. Meski demikian, dia siap menanggung risikonya.
“Ketahuilah bahwa Valentino memiliki banyak kekuatan di media, dan orang-orang akan menentangmu. Jika seseorang tidak menghormati saya, saya punya kepribadian dan nyali,” kata dia.