BICARAINDONESIA-Jakarta : Era normal baru belum benar-benar membuat segala sesuatu turut normal, termasuk perekonomian di tingkat masyarakat kecil dan usaha mikro.
Banyak usaha kecil terdampak pandemi Covid-19 yang hingga saat ini mengalami penurunan penjualan. Pedagang-pedagang kecil mulai kehilangan pembeli, kesulitan mendapatkan bahan baku, sulit mengembalikan pinjaman, hingga berdampak pada nihilnya penghasilan.
Beberapa analis dan perusahaan riset memperkirakan, Indonesia berada di ambang resesi akibat pandemi corona. Ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami resesi hingga 5 persen pada kuartal II, sebagaimana diproyeksikan organisasi bisnis Morgan Stanley.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penduduk miskin bertambah 1,63 juta. Dengan demikian jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 26,42 juta orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2020 sebesar 7,38%. Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan 12,82%.
Terpuruknya ekonomi bangsa dapat mengantarkan masyarakat pada jurang kemiskinan. Namun, hal tersebut bukan berarti tak ada jalan keluar bagi pemulihan ekonomi umat.
Semangat kedermawanan yang luas dapat menjadi ikhtiar bersama untuk bangkit dari keterpurukan ini. Sebuah gerakan kedermawanan perlahan akan membangun optimisme bangsa di masa pandemi dan resesi ekonomi. Gerakan inilah yang tengah diikhtiarkan Aksi Cepat Tanggap.
“Kami meyakini kedermawanan yang luas bermuara pada kebangkitan ekonomi umat dan optimisme bangsa. Bersama-sama kita harus segera membuat keadaan lebih baik di masa sulit ini. ACT tidak ingin sendiri dalam membersamai sesama. Kami juga ingin memfasilitasi masyarakat dalam menghimpun kepedulian melalui gerakan filantropi yang masif, yakni Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan,” jelas Presiden ACT Ibnu Khajar, saat mendeklarasikan Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan, Kamis (6/8).
Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan merupakan aksi filantropi yang dilakukan dari masyarakat untuk masyarakat. Aksi ini melibatkan semua elemen masyarakat untuk memberikan sedekah kepada masyarakat prasejahtera di era kenormalan baru ini, yang belum juga mengalami pemulihan ekonomi.
Executive Vice President ACT Insan Nurrochman menerangkan, sedekah yang bisa diberikan berupa natura maupun bantuan tunai. Sementara itu, ACT menyiapkan Posko Nasional Lumbung Sedekah Pangan di Gunung Sindur, Bogor dan kantor-kantor cabang ACT. Sedekah pangan yang terkumpul akan segera didistribusikan ke masyarakat prasejahtera atau penggerak usaha mikro yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Penghimpunan sedekah pangan ini dapat dipelopori mulai dari individu, komunitas, bahkan jemaah masjid hingga korporasi. Masyarakat dapat menginisiasi Lumbung Sedekah Pangan di rumah, masjid, kantor, dan lainnya sebagai medium pengumpulan sedekah pangan. Selanjutnya, Relawan Sedekah Pangan berperan sebagai koordinator distribusi yang akan menyalurkan sedekah langsung ke penerima manfaat, di tingkat provinsi dan daerah. Penerima manfaat pun dapat mengambil langsung bantuan pangan di sejumlah Lumbung Sedekah Pangan yang dikelola individu maupun komunitas.
“Perlu ada gerakan masif untuk memperbaiki keadaan. Kebaikan ini harus dilakukan bersama-sama. Melalui Gerakan Nasional Lumbung Pangan, kita berharap seluruh elemen masyarakat terlibat dalam memberikan sedekah pangan terbaiknya,” harap Insan.
Penulis/Editor : Amri
No Comments