x

Masyaallah! Islam Jadi Agama Terbesar ke-3 di Amerika Serikat

2 minutes reading
Thursday, 28 Mar 2024 15:02 0 337 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Masuk pada abad ke-14, kini Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat di Amerika Serikat (AS). Islam menjadi agama terbesar di negeri Paman Sam itu, setelah Kristen dan Yahudi.

Perkembangan Islam di AS tersebut disampaikan oleh peneliti Millersville University Dr. Abdelhadi Halawa. Dalam diskusi virtual yang digelar Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (27/3/2024), Halawa memaparkan risetnya tentang komunitas muslim dan budaya makanan halal di AS.

“Islam masuk ke Amerika pada awal abad ke-14 melalui migrasi penduduk muslim dari daerah barat Afrika Utara,” ujar Halawa.

Imigran muslim yang tiba di AS saat itu adalah bangsa Moor keturunan Arab dan Berber dari wilayah barat laut Afrika. Mayoritas dari mereka berasal dari Senegal, Gambia, Mauritania, dan Maroko.

Bangsa Moor melintasi laut Mediterania barat ke Selat Gibraltar ke Semenanjung Iberia–sekarang Spanyol dan Portugal. Setelah hampir 800 tahun pemerintahan Islam, bangsa Moor akhirnya diusir dari Semenanjung Iberia pada 1492. Mereka pun berlayar ke Kepulauan Karibia dan akhirnya menuju Teluk Meksiko ke Amerika.

Pemeluk Islam di tanah Amerika pun berkembang. Hal ini diiringi dengan bertambahnya masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.

Berdasarkan temuan Halawa, jumlah masjid di AS pada 1970 sekitar 100 masjid. Jumlah itu bertambah seiring berkembangnya imigrasi dan penyebaran lisan. Pada 2020, ada sekitar 2.769 masjid di AS.

“Kita bisa melihat, pada 1970 hanya ada 100 masjid. Lalu, pada 2000 ada 1.209 masjid, pada 2010 ada 2.106, dan ada 2.769 masjid pada 2020,” papar Halawa.

Masjid-masjid tersebut mayoritas tersebar di California dan Boston. Toleransi di AS, kata Halawa, jua meningkat seiring perkembangan waktu. Daerah utara disebut lebih toleran dibandingkan selatan. Apalagi, Michigan, yang di sana banyak komunitas muslim.

Lebih lanjut, Halawa memprediksi muslim di AS akan berkembang dua kali lipat dari jumlah saat ini. Diketahui, pemeluk Islam di AS saat ini mencapai 4 juta orang. Ini termasuk para pendatang yang tinggal di sana.

Kedatangan imigran muslim ini tak hanya mengenalkan agama Islam, tetapi juga membawa tradisi makanan halal. “Makanan halal di AS tumbuh dengan cepat,” ujar Halawa.

Konsumen makanan halal pun merambah ke masyarakat nonmuslim. Menurut riset Halawa, generasi milenial dan anak muda AS menjadikan makanan halal sebagai alternatif makanan sehat.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x