BICARAINDONESIA-Semarang : Jejak pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di dalam lemari hotel di Semarang ternyata seorang muncikari. Dia menjajakan korban yang merupakan pasangan tak resminya ke sejumlah pria hidung belang.
Tersangka Okta Apriyanto alias Okta (30) warga Jaraksari, Kabupaten Wonosobo, berkenalan dengan korban, M (24) warga Subang Jawa Barat sekitar 2 tahun lalu di Cilacap.
“Kenal di cafe di Cilacap sebagai pemandu lagu. Sering dipakai kemudian kan hitungannya kerja, laki-lakinya enggak,” kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Jum’at (12/2/2021).
Di saat tersangka Okta tengah menjalani proses cerai dengan istri sahnya, ia terlibat kerjasama dengan M dalam bisnis prostitusi online. Ia menjajakan M dari satu tempat ke tempat lain, dan terakhir di Hotel Royal Phoenix Semarang. Okta mengakui hal itu saat ditanya oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iskandar F Sutisna.
“Kalau ada rezeki dia pulang ke Subang, saya ke Wonosobo . Sudah seminggu di sana (Semarang). Sebelumnya di Kebumen. Dulu sering di Karawang. Pakai aplikasi, online, Pak,” ujar Okta.
Pelaku mengaku sudah berada di Semarang sejak tanggal 2 Februari 2021 dan mengaku mendapatkan 10 pelanggan. Sekali kencan sekitar Rp250 ribu dan Okta mendapat bagian Rp100 ribu.
“Banyak pak pelanggannya. Sekitar 10-an pelanggan ada. Sekali kencan Rp200-250 ribu. Saya dapat Rp100 ribu, dia dapat Rp150-200 ribu,” tandasnya.
Hari Kamis dinihar, 11 Februari 2021 kemarin, pelaku dan korban berhubungan badan di kamar 102 yang sudah mereka sewa sejak 2 Februari 2021. Disitu mereka terlibat cekcok karena korban merasa hanya dirinya yang bekerja keras. Ditambah lagi korban sempat melihat pelaku dengan perempuan lain.
“Cemburu karena lelaki tidak kerja. Kedua, hari tertentu si korban menjumpai lelaki itu bersama wanita lain. Tersinggung marah dan terjadi (cekcok) sampai aksi pembunuhan,” jelas Ahmad Luthfi.
Pelaku menghabisi korban dengan cara mencekik lehernya dan menghantamkan ke tembok. Saat diseret ke depan kamar mandi, korban masih bernapas, dan pelaku kembali mencekik korban.
“Yang bersangkutan cekcok kemudian dilakukan pencekikan kepada korban dua kali, benturkan di lantai. Setelah meninggal masukkan dalam lemari,” ujar Luthfi.
Sumber : detik dot com
No Comments