BICARAINDONESIA-Karo : Walau saat ini aktivitas Gunung Sinabung cenderung landai, tetap saja was-was masih menyelimuti hati para relawan ketika bertandang ke warga yang berada di zona merah kaki gunung api itu pada Minggu, 13 Desember 2020 kemarin.
Gunung Sinabung yang terletak di Kab. Karo, Sumatera Utara, adalah gunung api tertinggi ke 2 di Sumatera Utara, dengan ketinggian 2.461 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Satu persatu relawan yang tergabung dalam MRI Karo menyisiri permukiman warga yang berada di radius 3 km dari puncak gunung api itu. Bersama komunitas yang menamakan dirinya Indonesia Millenial Connect Reg Medan atau biasa disebut IMConnect, tampak mereka menenteng dan memanggul 40 karung beras dan 40 kantong sembako. Sasaran target penerima manfaat kali ini adalah para lansia penyintas erupsi Gunung Sinabung.
Pantauan ACT, kondisi dilapangan masih banyak warga yang bertahan didalam rumah mereka. Bahkan hingga di zona terdekat seperti di Desa Berastepu, Gurukinayan, Desa Payung, Sigarang-Garang, dan Desa Simpang Empat.
Kendati ada warga penyintas gunung sinabung yang meninggalkan desa, dan mengungsi ke sesa lain, namun tidak sedikit pula yang tetap bertahan sebab ingin menjaga lahan mereka yang tinggal satu-satunya.
Selama masa erupsi beberapa bulan yang lalu, kehidupan mereka semakin terasa sulit. Pasca Erupsi banyak tanaman warga yang luluh tantak, tidak dapat dipanen, mau kerja yang lain sekarang ini sulit apalagi selama pandemi Corona ini.
“Kami seperti sudah terjatuh, lalu tertimpa tangga pula,” celetuk Makmur Ginting salah satu warga yang sempat diwawancarai ACT.
Dengan kesadaran itu lah ACT Sumut bersama relawan MRI Karo dan komunitas Imconnect mengantarkan bantuan paket Bank Indonesia, lewat program Dedikasi Untuk Negeri-nya. Sebanyak 80 paket sembako didistribusikan kesana. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 12 siang, pun selesai hingga menjelang malam hari.
Editor : Chairul/rel
No Comments