x

Mengenang 8 Tahun Tewasnya Akseyna Ahad Dori, BEM UI Minta Aparat Usut Kasus  

2 minutes reading
Saturday, 1 Apr 2023 06:30 0 197 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengaku kecewa terkait kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori yang tak kunjung menemui titik terang. Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, Depok, Jawa Barat 26 Maret 2015 lalu. Namun sampai saat ini kematiannya masih menjadi misteri.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, mengatakan, kemarin ratusan mahasiswa sudah menggelar aksi damai di UI untuk memperingati delapan tahun kasus tewasnya Akseyna.

“Meninggalnya Akseyna masih tak menemui titik terang. Aparat penegak hukum tak mau selesaikan perkara dan pimpinan kampus UI tak mau kuatkan, juga buka suara,” ujar Melki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/4/2023).

Melki juga menyayangkan Wakil Rektor UI Abdul Haris bungkam terkait kasus kematian Akseyna. Padahal kata Melki, Abdul merupakan Dekan dari Akseyna ketika meninggal dunia.

Selain itu, merupakan satu-satunya orang yang mau ditemui keluarga Akseyna, tapi sampai hari ini belum pernah berhasil ditemui. Sejak naik menjadi Wakil Rektor,

Menurut Melki Abdul justru tak banyak bersuara mengenai kasus kematian Akseyna.

“Hal ini tentu bukan tanpa alasan, Prof. Abdul Haris adalah Dekan dari Akseyna ketika meninggal dunia, yang anehnya malah diam tentang kasus meninggalnya Akseyna ketika naik jabatan menjadi Wakil Rektor,” kata dia.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, pihak UI belum memberikan tanggapan sampai berita ini ditulis.

Kasus Akseyna terjadi pada 2015, saat sesosok mayat ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI. Identitas mayat baru diketahui empat hari kemudian pada 30 Maret, yang diketahui sebagai Akseyna Ahad Dori, mahasiswa semester 3 jurusan Biologi Fakultas MIPA UI.

Hasil penyelidikan dan gelar perkara, polisi menegaskan bahwa Akseyna dibunuh. Kesimpulan itu berdasarkan sejumlah bukti, antara lain tubuh Akseyna dipenuhi luka di kepala dan badan, dan saat ditemukan jenazah Akseyna menggendong ransel berisi batu bata seberat 14 kilogram.

Sayangnya, setelah delapan tahun bergulir kasus ini tak kunjung rampung. Pelaku pembunuhan Akseyna belum juga terungkap.

LAINNYA
x