BICARAINDONESIA-Jakarta : Peringatan untuk tidak menggunakan obat tetes mata buatan India telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Hal tersebut dilakukan setelah adanya kasus wabah bakteri resisten terkait dengan obat tetes mata dan menyebabkan infeksi pemicu kebutaan.
Sebanyak 55 orang dilaporkan mengalami infeksi mata setelah menggunakan obat tetes mata bermerek Artificial Drop. Obat tersebut dibuat oleh Global Pharma Healthcare. Infeksi bakteri itu menyebabkan kebutaan bahkan satu orang dilaporkan telah meninggal dunia.
Reuters pada (31/1/2023) melaporkan, CDC telah mengidentifikasi 55 pasien di 12 negara bagian AS dengan infeksi terkait penggunaan Artificial Drop yang didistribusikan oleh EzriCare. Sejauh ini, setidaknya lima dari 11 pasien yang mengalami infeksi langsung di mata mereka, kehilangan penglihatannya.
“Kejadian buruk terkait termasuk rawat inap, satu kematian dengan infeksi aliran darah, dan kehilangan penglihatan permanen akibat infeksi mata,” lapor FDA.
Sementara itu, Global Pharma Healthcare, yang berbasis di selatan Kota Chennai mengatakan, pihaknya telah melakukan penarikan sukarela.
Infeksi obat tetes mata itu disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa, sejenis bakteri yang kebal terhadap sebagian besar antibiotik. Peneliti CDC menemukan bakteri dalam botol obat tetes mata dan tengah melakukan tes guna mencocokkan dengan strain yang ditemukan pada pasien.
Belum jelas apakah kontaminasi terjadi selama proses pembuatan atau saat botol dibuka oleh konsumen. Bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat ditemukan di tangan orang sehat dan terbukti lebih sulit untuk diobati karena resistensi antibiotik.
Editor: Rizki Audina/*