x

Menguat di Awal Perdagangan, Rupiah Tembus Rp15.000/US$

2 minutes reading
Tuesday, 24 Jan 2023 04:38 0 233 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Pada awal perdagangan Selasa (24/1/2023), nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS). Eropa yang tahun ini diperkirakan tidak akan masuk era “gelap”, mendongkrak sentimen pelaku pasar.

Refinitiv melansir bahwa saat perdagangan dibuka, rupiah langsung melesat 0,33%. Apresiasi kemudian bertambah menjadi 0,46% ke Rp15.000/US$ pada pukul 9:03 WIB.

Berdasatkan survei terbaru, Eropa disebut bisa menghindari resesi di tahun ini. Semua berkat penurunan harga energi dan pembukaan kembali perekonomian China.

Survei yang dilakukan oleh Consensus Economics, menunjukkan Eropa diperkirakan akan mampu mencatat pertumbuhan 0,1% pada tahun ini. Anna Titareva, ekonom di USB sebagaimana mengatakan, saat ini risiko resesi Eropa kurang dari 30%. Angka itu jauh lebih rendah dari proyeksi yang diberikan tahun lalu, yakni hingga 90%.

“Meredanya disrupsi supply, pasar tenaga kerja yang kuat, dan simpanan yang lebih banyak, membuat ekonomi zona euro resilien. Eropa juga sukses memenuhi pasokan gasnya dalam beberapa bulan terakhir,” kata Titavera.

Harga gas juga sudah menurun tajam, kembali ke bawah level sebelum perang Rusia-Ukraina pecah. Hal itu tentunya akan meredakan tekanan inflasi di Benua Biru.

Gubernur Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dalam World Economic Forum (WEF) di Davos pekan lalu juga mengatakan, wajah perekonomian Eropa saat ini jauh lebih bagus. Tidak seperti yang ditakutkan sebelumnya. Hal tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik dan bisa menguntungkan rupiah sebagai aset emerging market.

Rilis BKPM

Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hari ini akan mengumumkan realisasi investasi selama kuartal IV-2022 serta sepanjang 2022. Menarik untuk dicermati, seberapa kencang pertumbuhan investasi pada kuartal terakhir pekan lalu.

Juga negara mana saja yang membukukan investasi tertinggi sepanjang 2022. BKPM juga akan merilis data mengenai sektor-sektor mana saja yang paling diminati investor. Baik dari dalam, maupun luar negeri.

Sebagai catatan, realisasi investasi pada kuartal III-2022 tercatat Rp307,8 triliun atau, tumbuh 42,1% (yoy). Realisasi investasi periode Januari-September 2022 sebesar Rp892,4 triliun atau 74,4% dari target realisasi.

Berbarengan dengan rilis investasi, BKPM juga akan mengumumkan realisasi penyerapan tenaga kerja pada kuartal IV-2022 serta seluruh tahun 2022. Rilis tersebut bisa menjadi indikator seberapa besar daya tarik investasi asing. Serta seberapa banyak lapangan kerja yang tercipta sehingga bisa menjadi penggerak rupiah.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x