BICARAINDONESIA-Medan : Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Ir H Akhyar Nasution Msi, menyaksikan proses belajar secara jarak jauh berbasis jaringan (Daring) di SMP Negeri 2 Medan Jalan Brigjend Katamso No 51, Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kamis (16/7).
Dalam proses daring ini, guru memberikan materi pelajaran menggunakan aplikasi class online kepada para murid yang berada di rumahnya masing-masing.
Langkah ini dilakukan karena proses belajar tatap muka belum bisa dilakukan mengingat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan belum berakhir.
Akhyar yang didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan, Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring, dan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Medan Marita Yetti beserta jajaran melihat secara langsung proses belajar mengajar melalui Daring.
Bahkan, Akhyar juga menyapa langsung dan memberikan motivasi kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Medan agar semakin semangat dalam belajar meskipun tidak bertatap muka secara langsung hanya dari rumah melalui Daring.
Akhyar mengatakan, saat ini kondisi pandemi Covid-19 masih melanda Kota Medan yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar tatap muka secara langsung tidak bisa dilakukan.
“Jadi kalian di rumah dapat belajar bimbingan dari guru dan orang tua, ini hanya bersifat sementara. Selamat belajar anak-anak, tetap semangat dan jangan lupa untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dengan begitu, Insya Allah pandemi ini cepat berlalu sehingga kita dapat belajar tatap muka kembali,” kata Akhyar.
Dalam kesempatan tersebut, Akhyar juga menyampaikan kepada para guru bahwa pembelajaran Daring ini bukan sesuatu yang ideal, sesungguhnya belajar tatap muka secara langsung adalah hal yang terbaik. Karena terjadi interaksi, komunikasi, dan empati antara siswa dengan guru.
“Namun, karena adanya pandemi ini, menyebabkan kita harus berkreasi dan belajar melalui Daring sementara. Semakin cepat wabah ini berlalu di Kota Medan, semakin cepat kita menggelar belajar secara tatap muka,” ungkap Akhyar.
Namun begitu, tambah Akhyar, kembali kepada esensi pendidikan yaitu membangun manusia yang berintelektualitas dan berkarakter.
Ini yang harus dibangun bersama, para guru harus mendidik para siswa untuk menjadi orang yang berkarakter.
Karakter yang pertama adalah memiliki solidaritas, pantang menyerah, ingin maju, jujur, meningkatkan keimanan ibadah masing-masing, membantu dan empati.
Akhyar juga menekankan agar para guru menanamkan pendidikan karakter bagi murid sebagai modal dan kekuatan untuk menghadapi persaingan dan tantangan dunia yang terus bergerak dinamis. Apalagi, lanjutnya, pribadi yang unggul dan berhasil adalah pribadi yang berkarakter.
“Ini merupakan nilai-nilai dasar yang harus ditanamkan kepada anak-anak didik. Karena kedepannya manusia yang unggul adalah manusia yang berkarakter. Para guru memiliki tugas dan fungsi penentu dalam program ini. Sebab, Medan Merdeka Belajar artinya tenaga pendidik harus mampu memberi ruang dan menemukan potensi, minat dan bakat para murid untuk ditumbuhkembangkan. Hal ini karena, setiap dari kita merupakan pribadi yang memiliki keunikan dan kemampuan yang berbeda-beda,” jelas Akhyar.
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan mengatakan bahwa pembelajaran secara daring ini memang tidak maksimal tetapi karena situasi dan kondisi saat ini, inilah yang dapat dilakukan.
Namun Dinas Pendidikan Kota Medan tetap melakukan pengawasan dilapangan, bahkan selalu berkomunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua serta siswa agar benar-benar tercapai pembelajaran ini.
“Walaupun situasi Covid-19 melanda Kota Medan, pembelajaran harus dilakukan dengan tetap semangat karena ada prinsipnya orang tua harus terlibat dan anak juga harus tetap semangat,” ucap Adlan.
Disamping itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Medan Marita Yetti menyampaikan, pelajaran Daring ini dilakukan sebab adanya pandemi Covid-19 di Kota Medan yang tidak memungkinkan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar secara langsung.
“Di masa pandemi Covid-19 ini, mau gak mau kita harus siap meniadakan pembelajaran secara langsung dan beralih ke Daring. Jadi kami pihak sekolah sudah menyiapkan program, rencana pembelajarannya melalui Daring dan luar jaringan (Luring) bagi siswa yang tidak mampu. Siswa dapat mengambil modul dan bahan-bahan belajar semua bidang studi yang telah disiapkan ke sekolah sekali seminggu untuk dibawa pulang,” sebut Marita.
Penulis/Editor : */Abdi
No Comments