BICARAINDONESIA-Jakarta : Mercedes-Benz buka suara setelah Istana menyebut bahwa beberapa komponen Pindad Maung diambil dari beberapa produsen salah satunya Mercy. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto mengungkap Pindad Maung memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi.
Putranto mengatakan bahwa TKDN Pindad Maung sudah mencapai 70 persen. Sementara, 30 persennya masih berasal dari banyak sumber seperti Mercedes-Benz dan juga merek Korea Selatan Ssangyong.
“Itu mobil itu luar biasa. TKDN-nya sudah 70 persen. Kemudian untuk yang 30 persen dari Korea, Mercy, Ssangyong ya dari lantai dasar, mesin sama kerangka. Bagus itu mobil luar biasa. Dan sampeyan harus punya ya,” ujar Putranto dikutip dari video 20detik, Sabtu (2/11/2024).
Namun menurut Sales and Marketing Director PT Inchape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto, tidak ada kerjasama antara Mercedes-Benz Indonesia dengan Pindad untuk saat ini.
“Baik Inchcape Indomobil Distribution Indonesia (IIDI) maupun Inchcape Indomobil Manufacturing Indonesia (IIMI) belum ada skema kerjasama dengan Pindad, jadi kami tidak bisa memberikan komentar lebih jauh perihal tersebut,” kata Kariyanto dikutip dari detikOto.
Kendati demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa adanya kerjasama antara Pindad langsung dengan prinsipal Mercedes-Benz di Jerman.
“Namun jika kerjasama tersebut terjalin secara langsung antara Pindad dengan OEM kami di Germany maka bisa ditanyakan kepada pihak Pindad,” ungkap Kerry.
Sementara untuk kerjasama yang terjalin antara pihak Istana dan juga Mercedes-Benz, yakni berkaitan dengan mobil kepresidenan S 600 Guard. Mercedes-Benz S 600 Guard telah menjadi mobil kepresidenan sejak era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Bahkan di era Presiden ke-8 Prabowo Subianto, mobil tersebut terlihat masih digunakan.
Tampak Mercedes-Benz S 600 Guard itu tersemat pelat ‘Indonesia 1’. Bedanya, mobil itu terlihat menggunakan warna putih bukan warna hitam sebagaimana dulu digunakan Jokowi.