BICARAINDONESIA-Jakarta : Kelompok ISIS diduga menyerang sebuah bus militer di wilayah Suriah Timur. Akibat serangan itu, 23 tentara Suriah tewas.
Meskipun kehilangan wilayah terakhir mereka di Suriah pada tahun 2019, ISIS masih mempertahankan tempat persembunyian di gurun Suriah yang luas. Di situlah mereka melakukan serangan terhadap bus tentara Suriah tersebut.
“Anggota-anggota ISIS menargetkan bus militer di Provinsi Deir Ezzor pada hari Kamis (10/8),” kata Kelompok Pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dikutip dari AFP, Jumat (11/8/2023).
Tak hanya korban tewas, serangan terbaru juga melukai lebih dari 10 tentara lainnya. Bahkan, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. “Puluhan tentara (lainnya) hilang setelah serangan. Saat itu, para anggota ISIS mengepung bus dan melepaskan tembakan,” imbuhnya.
Rami Abdel Rahmans selaku Kepala Observatorium mengatakan bahwa ISIS baru-baru ini meningkatkan serangan militernya yang mematikan. “Bertujuan untuk menyebabkan kematian sebanyak mungkin,” katanya.
“Dengan melakukan itu, ISIS berusaha mengirim pesan untuk menunjukkan bahwa kelompok itu masih aktif dan kuat meskipun para pemimpinnya menjadi sasaran,” lanjutnya.
Pekan lalu, ISIS mengumumkan kematian pemimpinnya, yakni Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi. Pemimpin ISIS itu tewas dalam bentrokan dengan sebuah kelompok militan di barat laut Suriah.
Seorang juru bicara kelompok tersebut telah mengumumkan pemimpin baru mereka, yang dikenal sebagai Abu Hafs al-Hashimi al-Qurashi.
Editor: Rizki Audina/*