x

Mobil Fortuner Milik Anggota DPRD Labuhanbatu Masuk Sungai, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

3 minutes reading
Tuesday, 28 Jun 2022 13:22 0 401 rizaldyk

BICARAINDONESIA-Labuhanbatu : Mobil Fortuner milik Juhartono, anggota DPRD Labuhanbatu terjebur ke dalam Sungai Bilah di Desa Perkebunan Sennah, Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Senin (27/6/2022) sekira sekira pukul 17.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, ibu kandung Juhartono, Hj. Ngatmini (67) meninggal dunia. Sedangkan sang supir Suyatno (41) merupakan menantu korban masih dalam keadaan kritis, hingga malam tadi masih di rawat di Puskesmas Negeri Lama.

Informasi yang baru diperoleh, Selasa (28/6/2022) Kronologi kejadian menurut keterangan saksi mata Azid Ritonga (52), mobil tersebut membawa penumpang sebanyak 2 orang, orang tua kandung Juhartono, H. Misran dan Hj. Ngatmini serta sang supir Suyatno.

Korban bersama suami dan menantunya itu, baru pulang dari Rantauprapat dan akan menuju ke rumahnya di Dusun Lengkok, Desa Negeri Lama Seberang.

Ketika di lokasi kejadian, mobil saat itu berhenti di tepi sungai menunggu datangnya panton milik PT Socfindo yang sudah bergerak untuk menjemput. Saat menunggu kondisi tanah di tepi sungai tersebut tidak terlalu datar tetapi sedikit menurun.

“Mobil berhenti dalam keadaan hidup mesin, sedangkan supir lagi cuci tangan di tepi sungai, tiba-tiba mobil itu bergerak maju dan langsung tercebur ke dalam sungai. Apakah mobil dipasang rem tangan atau tidak, kita tidak tahu,” katanya.

Di saat mobil masuk ke sungai, lanjutnya, ayah kandung Juhartono H. Misran berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar dari jendela mobil. Sedangkan Ngatmini, yang saat itu duduk di bangku tengah tidak sempat keluar dan turut tenggelam bersama mobil tersebut.

“Saat itu H. Mesran berhasil selamat keluar dari mobil, tetapi nyaris tenggelam juga karena ia tidak bisa berenang. Untung cepat ditarik oleh keponakan saya dan berhasil ditarik ke tepi sungai,” ungkap Azid.

Sementara itu Suyatno (supir), melihat mobil itu terjebur ke dalam sungai, langsung melompat untuk berusaha menyelamatkan mertuanya Hj. Ngatmini yang diketahuinya masih berada di dalam mobil.

“Dia (Suyatno-red) berusaha menyelamatkan ibu mertuanya, tetapi tidak berhasil, Bahkan, dia sendiri nyaris tewas karena hampir kehabisan nafas dan segera dilarikan warga ke Puskesmas Negeri Lama,” terang Azid.

Kemudian, sekira pukul 17.40 WIB, mobil berhasil dievakuasi dari dalam sungai dengan cara ditarik oleh greder milik PT Sembada dan dibantu puluhan warga yang datang membantu ke lokasi kejadian.

“Sebelumnya oleh warga mobil ditarik pakai sampan, tapi tidak terangkat dan talinya putus. Lalu warga menyelam kembali ke dalam sungai dan mobil diikat pakai tali lebih besar, kemudian ditarik pakai alat berat milik PT Sembada. Mobil akhirnya bisa dievakuasi dari dalam sungai dan mesin mobil dalam keadaan masih hidup,” ungkap Surya yang turut membantu mengevakuasi mobil korban dari dalam sungai.

Saat mobil bisa dievakuasi, sambungnya lagi, korban (Ngatmini) masih berada dalam mobil dan masih menunjukkan tanda-tanda masih hidup.

“Mata korban saat itu masih bisa berkedip, lalu oleh warga diberikan pertolongan pertama dengan cara dipompa dada dan perutnya. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Negeri Lama untuk segera mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tidak dapat tertolong lagi,” imbuh Surya.

Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada jembatan untuk kendaraan roda empat atau lebih menyeberangi sungai itu, hanya bisa menggunakan panton milik Perusahaan Perkebunan PT Socfindo.

Lebih lanjut dikatakannya, Korban dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Lengkok, Desa Negeri Lama Seberang. Isak tangis dari anak-anak dan keluarga korban serta para tetangga pun pecah sesampainya korban di kediamannya.

“Sekira pukul 21.30 WIB korban langsung dimakamkan di tanah pribadinya yang terletak belakang rumahnya sesuai amanah korban di masa hidupnya,” ungkapnya.

Pribadi korban yang selama ini dikenal baik oleh masyarakat, menimbulkan rasa empati warga. Rumah korban dibanjiri seribuan orang dari beberapa desa, yang datang bertakziah (melayat).

Penulis : Aji S Harahap
Editor : Abdi

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x