BICARAINDONESIA-Beringin : Kondisi Bripka Joko Albar dikabarkan semakin mengkhawatirkan. Pasca amuk massa yang dialaminya, personel Satuan Sabhara Polres Pelabuhan Belawan yang disebut-sebut ‘nyambi’ sebagai debt collector, sempat mendengkur alias ngorok serta muntah darah.
Untuk menyelamatkan nyawanya, pria 38 tahun itu akhirnya dirujuk dari RS Patar Asih, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang ke RS Bhayangkara, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.
Hal itu juga terpaksa dilakukan, mengingat peralatan medis di RS Patar Asih tidak mumpuni.
“Karena tidak lengkap, kita bawa ke RS Bhayangkara. Kan untuk menyelamatkan nyawa pelaku juga,” kata Kanitreskrim Polsek Beringin, Iptu Randy Anugrah Putranto dikonfirmasi, Jum’at siang (22/7/2021).
Terkait kasus ini juga, Randy mengakui bahwa pelaku merupakan sosok kunci untuk mengungkap ketujuh identitas pelaku lainnya.
“Kalau kemudian meninggal, kita yang bingung. Karena dia (pelaku) kuncinya. Kita belum dapat identitas pelaku lainnya,” sebut perwira yang sempat menjabat sebagai Kanitreskrim di Polsek Batangkuis dan Lubukpakam ini.
Seperti diketahui, kondisi kritis yang dialami Bripka Joko Albar, setelah upayanya merampas paksa sepeda motor berstatus kredit di Dusun Lestari, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis petang, 22 Juli 2021 berujung amuk massa.
Karena kondisi luka yang cukup parah, membuat pelaku harus dilarikan ke RS Patar Asih. Bahkan untuk menyelamatkannya, oknum polisi itu ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Patar Asih. “Sudah sempat ngorok, muntah darah pun,” kata Randy Anugrah.
Penulis : Budi
Editor : Yudis
No Comments