BICARAINDONESIA-Jakarta: Myanmar melemparkanbom ke wilayah India. Militer Myanmar melancarkan serangan udara ke sebuah kamp pelatihan pasukan pro-demokrasi di negara bagian Chin.
Dikutip dari The Guardian, peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/1/2023) sore waktu setempat. Kamp Victoria berfungsi sebagai markas Tentara Nasional Chin (CNA). Sebuah kelompok etnis bersenjata yang berjuang bersama kelompok pemberontak lainnya untuk memulihkan demokrasi di Myanmar, di bawah panji Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).
Lokasi kamp pelatihan itu hanya beberapa kilometer dari perbatasan dengan negara bagian Mizoram di India. “Jet tempur junta menjatuhkan setidaknya dua bom di dalam wilayah India,” kata saksi mata, dikutip Kamis (12/1/2023).
“Jet tempur menjatuhkan banyak bom di kamp tersebut, menyebabkan kepanikan. Beberapa jet melintasi sungai Tiau (di perbatasan antara India dan Myanmar),” keterangan lainnya.
Sebanyak 7 orang pro demokrasi tewas akibat serangan tersebut, termasuk seorang wanuta. Sementara itu, sebanyak 20 orang di Kamp Victoria terluka.
Seorang perwira tentara India mengatakan, mereka mengetahui laporan bahwa telah terjadi gangguan di dekat perbatasan dan sedang mengakses situasi tersebut. Hingga kini, pihak berwenang India tidak mengonfirmasi apakah bom dijatuhkan di dalam wilayah India.
Serangan udara telah menjadi taktik umum yang digunakan oleh junta Myanmar, terutama di daerah yang dikuasai oleh pasukan pemberontak etnis. Ketika mereka melanjutkan kampanye kekerasan yang kejam untuk mengonsolidasikan kekuatan mereka.
Pada bulan Oktober, setidaknya 80 orang, sebagian besar warga sipil tewas saat militer melancarkan serangan udara di sebuah konser di Kachin, Myanmar utara.
Ini adalah pertama kalinya Kamp Victoria di Chin menjadi sasaran pemboman udara oleh junta. Para komandan pemberontak mengatakan, mereka tidak mengantisipasi serangan udara karena jarak kamp yang dekat dengan perbatasan India.
Editor: Rizki Audina/*