BICARAINDONESIA-Jakarta : Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil kembali menegaskan bahwa hanya mobil listrik yang boleh masuk dan beroperasi di IKN. Sementara untuk mobil-mobil bensin yang hendak masuk ke kawasan tersebut akan dihentikan di perbatasan.
Hal itu ditegaskan Rudwan Kamil saat bicara mengenai IKN yang akan menjadi kota hijau. Dia juga menegaskan, kawasan tersebut akan menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan.
“Kami berjanji kepada dunia, IKN akan menjadi salah satu kota paling hijau dan mengutamakan keberlanjutan,” ujar Ridwan Kamil pada Sustainable Business Summit 2024 yang digelar di Singapura, dikutip Selasa (20/8/2024).
“Saya disarankan Presiden sebagai kurator IKN yang berarti saya bertanggung jawab atas quality control dalam perencanaan desain infrastruktur. Kami akan menjadi kota dengan emisi nol,” sambung dia.
Ketika sepenuhnya sudah selesai, Ridwan Kamil memastikan bahwa hanya kendaraan listrik yang boleh masuk ke IKN. Sementara kendaraan berbahan bakar fosil akan dihentikan di perbatasan.
“Jadi, Nusantara ketika sudah selesai dibangun, akan menjadi kota kendaraan listrik. Maka, kalau kamu mengemudikan mobil bensin ke IKN, kami akan menghentikanmu di perbatasan kota dan meminta menggantinya dengan mobil listrik,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengatakan, IKN ketika sudah sepenuhnya selesai hanya boleh dimasuki kendaraan-kendaraan listrik. Hal ini karena dia ingin kualitas udara di kawasan setempat lebih bersih dari sekarang.
“Ke depan akan menjadi tren penggunaan energi hijau. Di sini juga saat ini 100 persen sudah memakai energi hijau. Nanti, kalau ini sudah dimulai, semua kendaraan juga harus kendaraan listrik,” ujar Jokowi di IKN pada pekan lalu.
Kualitas udara di IKN sebelumnya sempat dicek Jokowi dan indeksnya hanya di angka 6 atau sehat. Padahal, saat ini masih ada kendaraan bensin yang beroperasi di kawasan setempat.
“Kemarin pagi saya cek di IKN berapa air quality indeksnya, hanya enam. Padahal kendaraannya belum semua listrik. Mungkin kalau kendaraannya listrik bisa nol,” ungkap dia.
“Singapura indeksnya 53, maksimal itu 50 udara yang baik dan sehat. Tapi kota-kota kita, utamanya di Jawa, rata-rata sudah di atas 100. Ini yang harus juga dicermati bupati, walikota dan gubernur,” imbuhnya.