BICARAINDONESIA-Jakarta : Viral di media sosial video kekerasan yang dilakukan seorang pria bernama Rajen Indrajana Sofiandi terhadap anaknya. Pria itu disebut-sebut pernah bekerja di OVO sebagai salah satu eksekutif.
Hal ini membuat nama perusahaan fintech, OVO ikut terseret dalam kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu. Menanggapi hal itu, OVO pun angkat bicara.
Dalam keterangan di media sosial resminya, OVO menjelaskan bahwa terduga pelaku sudah tidak bekerja di OVO sejak 2019.
“Dengan ini kami tegaskan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja di OVO sejak 2019,” tulis keterangan OVO di akun Instagram @ovo_id, Selasa (20/12/22).
OVO juga mengecam terhadap segala bentuk kekerasan dalam bentuk apapun.
“OVO mengecam dan tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan dalam bentuk apapun, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja,” tulisnya.
Dari informasi yang dihimpun, Rajen Indrajana Sofiandi sempat bekerja di PT Visionet Internasional (OVO) sebagai Risk, Compliance, and AML-CFT Specialist pada Juli 2018-Juli 2019 lalu.
Sebagai informasi, dalam video yang viral itu ditunjukkan bahwa telah terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan suami, istri, dan anak. Berdasarkan video yang beredar itu, laki-laki yang diduga seorang ayah di video tersebut melakukan pemukulan terhadap anaknya sendiri.
Dalam video tersebut menunjukkan seorang laki-laki dewasa menghajar kepala anak kecil dan menendangnya. Video itu diunggah diduga oleh seorang perempuan, hal ini terdengar dari suara yang keluar dari video tersebut.
Pada akhir video, anak yang menjadi korban juga mengakui bahwa laki-laki paruh baya tersebut merupakan ayahnya sendiri. Dalam keterangan itu kabarnya keluarga dan anaknya sudah membuat laporan ke polisi.