BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang wanita asal Inggris nekat mengkonsumsi makanan expired atau kedaluwarsa. Wanita bernama Marianne Trent itu mengaku bisa berhemat hingga jutaan rupiah.
Dilansir dari Tyla (3/7/2023), Marianne sehari-hari berprofesi sebagai psikolog klinis, yang mengkonsumsi makanan apapun selama belum berjamur.
“Saya bukan ahli makanan. Saya seorang psikolog, tapi saya pikir kita dapat memberdayakan diri kita sendiri, untuk menggunakan indera yang telah digunakan nenek moyang kita selama bergenerasi untuk menjaga diri kita tetap aman,” ujar wanita berusia 41 tahun itu.
Ia menggunakan inderanya atau feeling, dalam mengkonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa. Sehaingga dalam setahun ia mengaku bisa menghemat sekitar £560 (Rp 10,6 juta) dari total belanjaan makanannya.
Tentunya ada beberapa peraturan yang dibuatnya sendiri ketika mengolah makanan yang dianggap sudah basi ini. Pertama, dia tidak akan mengkonsumsi daging yang sudah kedaluwarsa kecuali dalam bentuk frozen.
Selain itu, dia juga akan mencium aroma makanan tersebut dan melihat tampilannya. Jika menurutnya baik-baik saja, maka dia akan mengolahnya menjadi masakan.
Sebelum belanja makanan, dia akan mencatat daftar belanjaan dan merencanakan makanan apa saja yang akan dimasaknya dalam seminggu.
“Ini sangat penting, jadi Anda tidak boros saat belanja bulanan. Saya juga selalu memilih produk makanan yang paling lama tanggal kedaluwarsanya terutama untuk produk daging dan susu,” kata dia.
Marianne menekankan bahwa cara belanja makanannya ini tak bisa diterapkan semua orang. Terutama bagi keluarga yang memiliki alergi hingga kebutuhan makanan khusus.
“Saya tidak pernah merasa sakit atau keracunan dari mengkonsumsi makanan kedaluwarsa. Saya pernah keracunan makanan tapi karena makan sandwich udang yang dibeli toko dan itu masa kedaluwarsanya masih lama,” pungkas Marianne.
Karena kebiasaannya ini, Marianne mengaku mendapatkan banyak donasi makanan yang sudah kedaluwarsa tapi masih dalam kondisi baik, dari keluarga besarnya.
“Mereka memberikan makanan-makanan kedaluwarsa ke saya, dan meminta saya untuk memutuskan mana makanan yang masih bisa dimakan. Mereka hanya ingin membantu saya,” ungkap Marianne yang pernah mendapatkan makanan kaleng dari tahun 1940.
“Intinya saya hanya menggunakan indera saya dalam memilih makanan yang aman dan sehat. Juga untuk mengurangi makanan yang dibuang,” tambahnya.
Selain konsumsi makanan kedaluwarsa, beberapa orang juga menggantungkan hidup mereka dengan mencari makanan sisa di tempat sampah yang masih bisa dikonsumsi.