BICARAINDONESIA-Denpasar : Komplotan bersenjata tajam (sajam) menyerang hingga menebas dua warga negara (WN) Timor Leste, Matias Fernandes dan Jhon. Insiden tersebut terjadi pada Rabu (20/12/2023) di kos elit Jalan Bedugul, Gang Garuda Nomor 2, Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, komplotan tersebut berjumlah sekitar enam orang dan dilengkapi dengan sajam berupa parang.
“Pelaku empat orang, badannya besar dan tinggi sekitar 170–174 cm,” kata Sukadi.
Polsek Denpasar Selatan telah mengantongi dua orang saksi dalam peristiwa tersebut, yakni Moises Marcal (33) WN Timor Leste dan mahasiswa Undiknas Andreas Frank Asido Lumbantobing (19). Mahasiswa itu juga tinggal di TKP.
Moises Marcal, kata Sukadi, awalnya baru tiba dari Inggris di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (19/12/2023) malam. Ia tiba di Bali untuk transit dan melanjutkan penerbangan ke Timor Leste pada Rabu (20/12/2023) pukul 09.00 WITA.
Moises dijemput oleh John selaku sopir menggunakan mobil Mitsubishi Xpander bernomor polisi DK 1359 VN di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kemudian, Moises diajak makan di Jalan Tukad Pakerisan, Kota Denpasar.
WN Timor Leste itu kemudian menuju ke tempat kos John bersama kakaknya, Matias Fernandes. Tiba di sana, mereka sudah ditunggu sekitar enam orang dengan membawa sajam berupa parang.
John kemudian turun dari mobil dan menghampiri Andreas Frank Asido Lumbantobing yang saat itu berada di lobi kos. Enam pelaku kemudian langsung melakukan penyerangan sehingga John mengalami luka pada tangan.
Para pelaku juga menyerang Matias Fernandes yang masih berada di dalam mobil. Matias mengalami luka tebas pada pergelangan tangan kiri akibat penyerangan tersebut.
Polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku. Para pelaku diketahui mengendarai sepeda motor sebanyak tiga unit, memakai helm, memakai penutup wajah, dan memakai jaket ojek online (ojol). Logat para pelaku seperti berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pukul 03.00 WITA identifikasi Polresta Denpasar tiba di TKP, selanjutnya melakukan olah TKP,” jelas Sukadi.
Editor: Rizki Audina/*