BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie telah mendengar enam poin permintaan dari Koalisi Ojol Nasional (KON) saat demo ojek online (ojol) di Jakarta, Kamis lalu. Mereka meminta, seandainya tuntutan tersebut tak dikabulkan dan tak ada perkembangan selama sepekan pascademo, pemerintah sebaiknya menutup aplikasi pengantaran seperti Gojek dan Grab.
“Misalnya dalam satu minggu ini tidak ada progres (mengenai tuntutan-tuntan yang diajukan) kita minta seluruh layanan aplikasi (penyedia jasa ojek dan kurir online) dimatikan oleh Kominfo,” kata Presidium KON, Andi Kristyanto, dikutip dari Antara Sabtu, 31/8/2024).
Terkait hal itu, budi menegaskan bahwa pihaknya tak akan menutup aplikasi pengantaran apapun. Sebab, itu akan mengganggu pelayanan masyarakat.
“Ya jangan lah, pelayanan masyarakat terganggu. Kita juga melihat kepentingan masyarakat, aplikator, ojol harus dipikirin,” ujar Budi merespon soal permintaan hapus aplikasi ojol.
Kendati demikian, dia mengatakan, revisi Permenkominfo No 1 Tahun 2012 bisa dilakukan. Menurutnya, itu merupakan isu yang terkait kepentingan masyarakat.
“Semua untuk kepentingan masyarakat bisa dilakukan. Lagi harmonisasi secepatnya,” katanya.
Dalam salah satu tuntutannya, KON meminta adanya revisi atau penambahan pasal Permenkominfo No 1 Tahun 2012 terkait tarif pengantaran makanan dan paket yang diserahkan pada pasar, bukan diatur oleh pemerintah.
Hal ini dinilai membuat aplikator bisa menerapkan harga yang sangat murah. Pada akhirnya berdampak pada penghasilan pelaku ojol.