BICARAINDONESIA-Tuntungan : ‘Aroma busuk’ dugaan pungli bisa menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), oleh salah satu oknum dosen yang mengajar di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) berinisial AS, mulai terasa.
Hingga berita ini diterbitkan, oknum dosen berinisial AS yang di konfirmasi hingga dua kali, melalui pesan singkat WhatsApp di nomor +62 813-6546-9xxx tidak juga memberikan jawaban apapun, namun Kamis (21/11/2024) sekira pukul 18.23 WIB sore, dirinya kedapatan mengembalikan uang ke salah satu mahasiswa yang diduga jadi korban pungli dengan cara di transfer.
Sementara itu, B. Prasetya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat Sumatera Utara (LSM-GEPAMA-Sumut) menyebutkan, hasil temuan kru www.bicaraindonesia.net, harus menjadi atensi, baik pihak kampus maupun Poldasu.
“Ini temuan yang harus jadi atensi semua pihak, terutama pihak kampus UINSU dan kepolisian, jangan dugaan pungli oknum dosen berinisial AS ini malah makin memperburuk citra UINSU di Masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya diwartakan bahwa, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kembali diterpa masalah serius. Kali ini terendus ‘aroma busuk’, dugaan pungli oleh salah satu oknum dosen, yang kembali aktif megajar, setelah sebelumnya sempat pindah.
‘Aroma busuk’ tersebut tercium, setelah adanya pengakuan beberapa mahasiswa di salah satu fakultas umum, yang menyebutkan bahwa ada oknum yang diduga bisa menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dengan meminta uang sebanyak Rp.2.000.000,- per mahasiswa.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, para mahasiswa berencana membuka posko pengaduan, agar mengetahui berapa korban dugaan pungli salah satu oknum dosen tersebut.
Salah satu sumber terpercaya, yang minta identitasnya tak dipublikasikan menyabutkan bahwa, oknum dosen tersebut mengaku bisa mengatur dan meminta pegawai biro rektor untuk menurunkan UKT.
“Sudah hampir dua bulan bang, tapi sekarang susah dihubungi si oknum dosen tersebut, bukti transfernya ada, tapi kami takut, karena dia ngajar di fakultas ini juga, kami takut malah nilai kami dipermasalahkan nanti kalau kami tanya terus,” ungkap sumber, baru-baru ini.
Penulis / Editor : Abdi