BICARAINDONESIA-Jakarta : Tiga staf Badan Urusan Pangan PBB, WFP, tewas dalam pemboman udara di Sudan. Direktur Eksekytif WFP, Cindy McCain, merasa geram dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
“Saya terkejut dan patah hati atas kematian tragis tiga anggota tim WFP Sudan,” kata McCain dalam sebuah pernyataan, dikutip Sabtu (21/12/2024).
Ketiga korban tewas usai bom menghantam Kompleks Kantor Lapangan WFP di Yabus, Negara Bagian Blue Nile, pada Kamis (19/12/2024) malam. Menurutnya, seorang anggota staf meninggal seketika, sedangkan dua lainnya terluka parah dan meninggal saat dipindahkan untuk perawatan.
“WFP segera berupaya untuk mengetahui apa yang terjadi,” ucap McCain.
“Saya menuntut penyelidikan menyeluruh dan agar para pelakunya dimintai pertanggungjawaban,” imbuhnya.
McCain mengatakan, para korban, yang kewarganegaraan dan namanya tidak dipublikasikan, telah melakukan tugas penyelamatan jiwa di garis depan salah satu krisis kelaparan terbesar di dunia.
“WFP tetap berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke seluruh Sudan, termasuk di Negara Bagian Blue Nile,” ucap McCain.
“WFP akan tetap berada di sana dan menyalurkan bantuan pangan dan nutrisi penting ke seluruh lokasi di Sudan. Inilah yang diinginkan rekan-rekan kami yang gugur,” ujarnya.
Dia meminta para pemimpin dunia untuk mengadvokasi perlindungan yang lebih baik bagi pekerja kemanusiaan secara umum.
Editor: Rizki Audina/*