BICARAINDONESIA-Medan : Jajaran Tim Penggerak PKK Kecamatan Medan Baru di bawah pimpinan Kompol Sah Udur Sitinjak, SIK dan sejumlah Kader PKK setempat, menggelar kegiatan bertema “Tuang Ecoenzyme di Tempat Dimana Kamu Berada”, Selasa, 22 Maret 2022 kemarin.
Sebagai rangkaian peringatan World Water Day 2022, kegiatan ini diharapkan mampu membangun bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
“Ecoenzyme merupakan cairan serbaguna organik yang dapat menyegarkan udara sekitar. Kelurahan Petisah Hulu sebagai Kelurahan percontohan dalam perlombaan UP2K tingkat Kota Medan terus mengembangkan ecoenzym sebagai produk unggulan” ucap Ketua TP PKK Kecamatan Medan Baru, Sah Udur Sitinjak, saat dikonfirmasi, Rabu siang (23/3/2022).
Sah Udur juga berharap, kegiatan tuang ecoenzyme ini akan terus mengalirkan, menyebar, menyatukan niat baik semua masyarakat.
“Perlu diketahui, masyarakat Kecamatan Medan Baru telah memproduksi ecoenzyme selama 7 bulan lebih, dan sudah pernah panen sekali, dan dalam waktu dekat akan panen kembali,” paparnya bangga.
Perwira menengah kepolisian ini juga menyebutkan, Kecamatan Medan Baru sengaja memilih memproduksi ecoenzyme ini guna memberikan edukasi dan mengajak masyarakat agar terus berkontribusi dan berinovasi dengan cara apapun, terlebih lagi memanfaatkan sampah sayur-sayuran dan buah-buahan yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi menjadi bermanfaat untuk banyak orang.
“Ecoenzyme ini sejuta manfaat, karena banyak manfaatnya, diantaranya untuk bersih bersih, obat luar, detox, dan bisa menjadikan pupuk tanaman,” ucapnya
Dijelaskannya, cara pembuatan ecoenzyme ini juga terbilang mudah, namun butuh proses fermentase dengan waktu 100 hari. Sedangkan bahan dasar pembuatan Eco Enzyme ini dari limbah sampah sayuran dan buah-buahan.
Kulit buah dan sisa sayur seringkali dianggap sampah bagi sebagian besar orang, sehingga seringkali hanya sekedar dibuang di tempat sampah atau dijadikan pakan ternak.
“Namun siapa sangka ‘sampah’ ini dapat dimanfaatkan menjadikan cairan serba guna yang dapat digunakan sebagai pupuk, pestisida, obat pel, serta banyak manfaat lainnya. Eco-enzyme sendiri merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air,” tukasnya
Alumni Akpol ini juga memaparkan, cara membuat ecoenzyme terbilang sangat mudah. Cukup siapkan kontainer plastik bekas (bisa berupa botol/toples bekas atau jerrycan), air, gula, dan kulit buah yang lunak. Kulit buah yang bisa digunakan misalnya seperti kulit buah jeruk, apel, semangka, lemon, mangga, dan lain-lain.
Lalu membuat takaran air, gula, dan sampah organik dengan perbandingan 1 Molase, 3 sampah dan 10 air. (1:3:10). Kemudian mencampurkan seluruh bahan pada drum yang sudah dipersiapkan.
Setelah dicampur seluruhnya, kemudian drum yang sudah terisi, disimpan di tempat tidak terpapar matahari, hingga 100 hari panen, atau 3 bulan 10 hari, eco-enzyme dapat dipanen.
“Pengembangan Sumberdaya manusia ini akan terus digalakkan di Kecamatan Medan Baru ini, agar seluruh kader TP-PKK Medan Baru dapat berkreasi dan berinovasi dengan mengandalkan kemampuan mereka masing-masing” tutup Polwan berpangkat melati satu ini.
Editor : Teuku/*
No Comments