BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang pejabat senior kelompok militan Islamic State (IS atau ISIS) dinyatakan Komando Pusat militer Amerika Serikat (AS) tewas dalam operasi jelang fajar di wilayah Suriah bagian timur laut. Pejabat senior ISIS yang tewas itu disebut kerap memfasilitasi penyelundupan senjata dan militan.
Dilansir dari AFP, Jumat (7/10/2022), operasi militer AS yang dilancarkan pada Kamis (6/10) waktu setempat itu menjadi upaya terbaru dalam menindak tegas militan ISIS yang meski kehilangan wilayah kekuasaannya, namun masih mendalangi serangan-serangan teror di Suriah dan Irak.
“Pasukan Centcom (Komando Pusat militer AS) melancarkan serangan di Suriah bagian timur laut yang menargetkan seorang pejabat senior ISIS,” ujar juru bicara Centcom, Kolonel Joe Buccino, dalam pernyataan via email kepada AFP.
Centcom, dalam pernyataannya via Twy menyebut, operasi di Suriah itu menargetkan seorang pejabat senior ISIS bernama Rakkan Wahid al-Shammari.
“Seorang pejabat ISIS yang diketahui memfasilitasi penyelundupan senjata dan para petempur,” sebut Centcom soal sosok Shammari.
“Dia tewas dan salah satu rekannya mengalami luka-luka,” demikian pernyataan Centcom soal kondisi Shammari usai operasi militer AS itu.
Selain itu, disebutkan juga bahwa dua orang lainnya, yang tidak disebut identitasnya, telah ditahan. Operasi militer AS itu diklaim tidak memicu korban tewas lainnya.
Televisi pemerintah Suriah sebelumnya melaporkan operasi militer AS yang melibatkan sejumlah helikopter telah menewaskan satu orang dan beberapa orang lainnya ditahan. Disebutkan bahwa operasi itu dilakukan di area-area yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah, yang kebanyakan didominasi pasukan Kurdi.
Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights menyebut desa Muluk Saray menjadi target operasi AS. Desa itu diketahui terletak sejauh 17 kilometer sebelah selatan kota Qamishli yang dikuasai milisi pro-rezim Suriah.
Operasi militer AS pada Kamis (6/10) waktu setempat itu, menurut Syrian Observatory, tercatat sebagai operasi udara pertama di wilayah yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah sejak konflik pecah di negara itu tahun 2011 lalu.
Laporan Syrian Observatory yang didasarkan pada jaringan sumber yang luas di dalam wilayah Suriah menyebut orang yang tewas dalam operasi AS itu ‘telah menjadi penduduk area itu selama bertahun-tahun’. Disebutkan juga oleh Syrian Observatory bahwa seorang warga Suriah dan seorang warga Irak ditangkap dalam operasi tersebut.
No Comments