BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang pelajar laki-laki tewas di Simpang Pomad Jalan Raya Jakarta-Bogor, Bogor Utara, Kota Bogor. Pelajar itu tewas akibat bacokan senjata tajam di bagian lehernya, Jumat (10/3/2023).
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menyebutkan, korban tewas dengan luka terbuka diduga akibat sabetan senjata tajam. “Betul, kejadiannya betul. Korban meninggal dunia, seorang pelajar di Kota Bogor,” kata Bismo, Jumat (10/3/2023).
Saat itu, tepatnya pukul 09.30 WIB, korban sedang berdiri di tengah median jalan dan hendak menyeberang. Tiba-tiba, pemotor berpenumpang tiga datang dari arah Cibinong menuju Kedunghalang, Kota Bogor. Setelah berhenti, seorang pelaku turun sambil menenteng senjata sejenis pedang.
Pelaku langsung mengayunkannya ke arah belakang leher korban. “Jadi, korban yang mau menyebrang itu, dia menunggu lampu keadaan merah, baru menyebrang. Posisinya lagi di tengah-tengah trotoar,” kata warga sekitar bernama Andre saat ditemui di lokasi, Jumat (10/3/2023).
“Saya enggak tahu kalau mau disabet. Pelakunya dari Cibinong menyabet dari belakang pakai pedang. Kayak pedang itu,” imbuhnya.
Korban berinisial AS itu merupakan siswa kelas X SMK di Kota Bogor. “Diketahui, korban atas nama AS kelas X SMK Bina Warga. Iya, SMK di Kota Bogor, kalau tempat tinggalnya di wilayah Kabupaten Bogor,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Sujatmiko Baliarto, Jumat (10/3/2023).
Ketika kena sabetan pedang, korban langsung tersungkur. Akan tetapi, korban sempat bangun dan menyeberang jalan hingga akhirnya tewas di pinggir jalan.
“Yang saya lihat, luka korban di bawah bibir memanjang ke leher samping. Itu dia sempat jalan dari tengah jalan (median jalan) itu ke sini. Ambruknya di sini,” kata driver ojek pangkalan bernama Sobur.
Terkait peristiwa tersebut, Walikota Bogor Bima Arya memberi usulan kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat. Bima mengusulkan untuk memberi sanksi keras kepada SMA/SMK di Kota Bogor yang siswanya terlibat tawuran. Hal ini diungkap Bima setelah mengetahui informasi pelajar tewas dibacok itu.
“Kami akan mengusulkan kepada KCD untuk memberikan sanksi sekeras-kerasnya. Juga melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sekolah-sekolah yang dalam catatan ini terlihat aktif dalam tawuran,” kata Bima, Jumat (10/3/2023).
Selain itu, Bima juga mengusulkan agar menyetop bantuan dana hingga pendaftaran siswa baru untuk SMK terlibat tawuran. “Saya mengusulkan sanksi sekeras mungkin, antara lain dengan tidak mengizinkan melakukan PPDB, menyetop bantuan dana, dan sebagainya,” ujarnya.
Editor: Rizki Audina/*