BICARAINDONESIA-Medan : Tak butuh lama bagi Tim Satreskrim Polrestabes Medan dalam mengungkap aksi pembacokan dan penyeroyokan yang menewaskan siswa SMK Negeri 9 Medan bernama Eko Farid Azam (16) di sebuah SPBU Jalan Kapten Sumarsono, Kabupaten Deliserdang, Jumat, 25 November 2022 lalu.
Informasi dari pihak kepolisian, sejak awal kejadian, satu persatu pelaku ditangkap. Dan hingga kini sudah 5 orang diamankan.
“Sudah diamankan lima orang sebagai tersangka,” ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tareda, Minggu (27/11/2022).
Kelimanya antara lain SDA, RML, KES, JSS dan ALN. Kemudian dia merinci peran kelima tersangka yakni SDA berperan membacok korban dengan celurit. RML berperan menganiaya korban. Sedangkan KES, JSS, dan ALN membawa, menyimpan, dan membuang celurit.
Valentino menyebut korban merupakan pelajar dari SMK Negeri 9. Sebelum tewas dibacok, F ikut terlibat tawuran bersama teman dan alumni SMKN 9 melawan pelajar dan alumni SMA Eka Prasetya.
“Terjadi aksi saling melempar bahkan panah. Tapi karena kalah jumlah mereka (SMKN 9) lari,” jelasnya.
Setelah lari, F dan temannya pergi ke SPBU di Jalan Kapten Sumarsono untuk mengisi BBM. Ternyata di sana ada pelajar SMA Eka Prasetya yang masih melakukan pengejaran dengan senjata tajam sehingga terjadilah penganiayaan.
“Terkait pelaku lain masih kita kembangkan,” sebutnya.
Sementara, kelimanya bakal dijerat Pasal 170 ayat 3 subs 351 ayat 3 dari KUHPidana, yang secara bersama- sama melakukan penganiayaan yang mengakibatkan kematian orang lain.
Diketahui F tewas dibacok di SPBU Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Deli Serdang pada Jumat (25/11/2022) lalu.
“Awalnya korban dikejar sekelompok pelajar dan masuk ke areal SPBU,” kata seorang saksi mata bernama Erwin saat diwawancarai.
Sewaktu dikejar, korban sempat terjatuh. Di momen itu korban dianiaya secara sadis hingga meregang nyawa. “Korban dibacok dan dihajar,” ungkapnya.
Editor : Tyan/*
No Comments