BICARAINDONESIA-Medan : Kebijakan pemerintah yang kembali membatalkan rencana sekolah tatap muka di awal 2021 karena dampak pandemi Covid-19, turut menuai reaksi para orangtua siswa.
Selain tetap dibebankan uang sekolah secara penuh, harapan mereka untuk kembalu belajar di kelas dan berinteraksi dengan guru dan teman-temannya juga kembali pupus. Apalagi keputusan itu tidak ditentukan sampai kapan diberlakukan.
Menanggapi masalah yang cukup menjadi dilema tersebut,,psikolog dari Universitas Medan Area ini, Indah Kemala Hasibuan, M.Psi menilai, kebijakan meniadakan sekolah tatap muka jelas sangat berefek negatif bagi anak.
“Banyak sekali efek yg akan terjadi salah satunya berkurangnya interaksi sosial para anak bahkan ini juga ada efek jangka panjang yang harus kita pikirkan,” kata Indah saat dikonfirmasi, Rabu (3/2/2021).
Wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Litbang di Rumah Sakit dr Pirngadi Medan ini juga menyebutkan, salah satu fungsi sekolah selain tempat belajar mengajar, juga merupakan tempat bermain dan berinteraksi anak satu dengan lainnya.
Dengan ditiadakannya sekolah tatap muka itu dikatakan Indah Kemala, maka kegiatan yang penting untuk tumbuh kembang anak secara psikologis juga berkurang.
“Dan yang terpenting mereka belum terbiasa belajar via online. Bisa dibayangkan akan seperti apa generasi penerus kita nanti, Usia bertambah, Badan bertambah, tapi pengetahuan berkurang. Eggak usah munafik kita, belajar pake tatap wajah aja bisa enggak lulus apalagi online,” sebutnya.
Terlebih, lanjutnya, rata-rata kaum Ibu tidak sama seperti guru di sekolah yang secara otomatis juga jadi guru untuk anaknya di rumah yang bisa mengajarkan anaknya dengan hasil memuaskan
“Untuk itu, bagi seluruh ibu-ibu atau orang tua se Indonesia, saya mengimbau agar lebih berkorban demi anak-anak kita, masing-masing harus meluangkan waktu yang lebih dari biasa. Perhatikan mereka sewaktu belajar online tadi, bila perlu ikut belajar agar lebih mengetahui tentang pelajaran anaknya,” harapnya.
Ia juga berharap agar hal ini juga menjadi bagian yang harus dipikirkan pemerintah. Kendati demikian, Indah Kemala tidak menampik bahwa menjaga kesehatan penting namun kebutuhan belajar juga harus dipikirkan. “Intinya harus sejalan,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Yudis
No Comments