x

Pemkab Tapteng Genjot Pendataan Penerima 10.000 Kartu Jamsostek

2 minutes reading
Wednesday, 19 Jan 2022 07:05 0 228 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Medan : Untuk mengoptimalkan perlindungan ketenagakerjaan dalam rangka implementasi Instruksi Presiden No 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menggenjot pendataan 10.000 orang pekerja yang bakal menerima Kartu Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

“Saya minta Dinas PMD, Pendidikan, Pertanian, Depag dan yang lainnya segera merampungkan data dalam kurun 3 hari ini. Kalau ada masalah tolong segera kabari, sebab paling lama satu minggu ini, bulan Januari ini, iuran harus dibayarkan sehingga dapat memperoleh manfaat mengikuti program Jamsostek,” tegas Sekretaris Daerah Yetty Sembiring, pada rapat dengan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Tapteng dengan BPJS Ketenagakerjaan Sibolga, bertempat diruang Rapat Sekda Tapteng, Selasa (18/01/2022).

Hal itu dilakukan agar para penerima kartu Jamsostek segera mendapatkan perlindungan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), karena sewaktu waktu resiko kecelakaan dan kematian dapat terjadi.

Pimpinan OPD agar segera mengirimkan daftar tenaga kerja di tempat masing masing dan dilampiri Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sekaligus mencantumkan Nomor Handphone (selular) para calon peserta.

“Data yang tidak padan dengan NIK di Dukcapil, tidak bisa didaftarkan, jadi harus valid. Apabila sampai seminggu kedepan data dari masing masing OPD tidak di setor, maka kuota akan digeser ke OPD lain,” jelasnya.

Sementara, kepala BPJS Ketenagakerjaan Sibolga Dr. Sanco Simanullang, pada kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih atas kerja cepat Pemkab Tapteng untuk melakukan pendataan terhadap 10.000 tenaga kerja yang akan dilindungi BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2022 .

“Leibh cepat lebih baik untuk pendaftarannya, karena resiko kecelakaan kerja dan kematian tidak bisa diprediksi saat bekerja. Jadi kita sediakan payung sebelum hujan. Kami siap proses pendaftaran segera setelah data masuk,” jelas Sanco dalam keteranganya, Rabu (29/01/2022).

Sebelumnya di beritakan, Pemkab Tapteng sedang menyusun sejumlah strategi guna melindungi tenaga kerja yang memiliki resiko kerja di wilayah itu. Meski masih dalam jumlah terbatas, Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani mengungkapkan selama ini pihaknya sudah melaksanakan perlindungan sosial  berupa pemberian santunan kematian kepada segenap warga yang meninggal dunia sebesar Rp 1 juta.

Namun setelah mendengarkan penjelasan Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya merasa tertarik untuk meningkatkan manfat dengan mengikuti program Jaminan Kematian Jamsostek sebesar Rp 42 juta, dan telah mengalokasikan anggaran bagi 10.000 tenaga kerja.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x