BICARAINDONESIA-Sibolga : Kota Sibolga akhirnya kecolongan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), setelah diketahui ada warga jiran, persisnya asal Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang bekerja sebagai tenaga medis di kota tersebut, dilaporkan positif terjangkit virus corona berdasarkan hasil Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSU Tarutung, Kab. Tapanuli Utara.
Kadis Kesehatan Sibolga sekaligus Koordinator tim Gugus Tugas Firmansyah Hulu dalam keterangan tertulisnya mengatakan, bahwa berdasarkan hasil TCM, pertama hasilnya positif. Dan sesuai prosedur, apabila ada hasil positif maka dilakukan tracking atau pelacakan terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan.
“Tadi (Selasa, 23 Juni 2020 telah dilakukan rapid tes terhadap 20 orang tenaga medis dan paramedis di RSU Ferdinand Lumban Tobing Sibolga,” kata Firmansyah Hulu, Selasa (23/6/2020).
“Hasil rapid test ke-20 orang tenaga medis dan paramedis RSU FL Tobing Sibolga tersebut dinyatakan non reaktif,” sambungnya.
Setelah dilakukan pengambilan Swab, lanjutnya, sampelnya langsung dikirim ke Dinkes Provinsi Sumut untuk kemudian dilakukan Polymerase Chain Raction (PCR) di RSU USU.
Sementara, berdasarkan riwayat terhadap orang yang dinyatakan positif Covid-19, pada 13 Juni 2020 lalu, yang bersangkutan sempar menjalani rawat jalan di RSU FL Tobing Sibolga setelah terdeteksi mengalami gejala demam.
Kemudian, pada 16 Juni 2020, yang bersangkutan kembali datang dan berobat jalan ke RSU FL Tobing Sibolga dengan gejala serupa.
Berlanjut kembali pada 18 Juni 2020, yang bersangkutan kembali berobat ke RSU FL Tobing Sibolga dan menjadi pasien rawat inap dengan diagnosa typhoid fever.
Lalu pada 20 Juni 2020 dilakukan rapid test terhadap yang bersangkutan dan hasilnya reaktif, dengan gejala tambahan demam, batuk, sakit kepala, dan nyeri ulu hati.
“Pada 22 Juni 2020 yang bersangkutan dirujuk ke RSU Tarutung dan 23 Juni 2020 hasilnya keluar, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19,” tukasnya.
Sekadar menambahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan, tes pemeriksaan Covid-19 dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, melalui test PCR dengan menggunakan sampel usapan lendir dari hidung atau tenggorokan. Tapi pemeriksaan PCR ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasil karena hanya dapat dilakukan di laboratorium yang sudah ditunjuk pemerintah.
Kedua lewat Rapid Test, melalui pengambilan sampel darah. Rapid test ini bisa dilakukan di mana saja dan hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya. Tapi kelemahannya adalah bisa menghasilkan false negatif atau true negatif atau false positif atau true positif.
Ketiga dengan TCM. TCM sebelumnya dikenal untuk mendiagnosis penyakit TUberkulosis (TB) berdasarkan pemeriksaan molekuler. Pemeriksaan pada TCM ini menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Hasil tes TCM ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari 2 jam, untuk menentukan pasien positif maupun negatif.
Dilain sisi untuk memastikan informasi yang sudah beredar Kadis Kominfo Sibolga Binner Lumban Gaol yang merupakan sekaligus tim Gugus tugas Pemko Sibolga enggan dikonfirmasi awak media via whatsapp meski kiriman tertanda sudah centrang biru.
Penulis : Benny
Editor : Yudis
No Comments