BICARAINDONESIA-Medan : Puncak arus mudik lebaran atau Idul Fitri 1444 H/2023 di Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan akan terjadi Jumat (21/4/2023) atau H-1 lebaran. Diprediksi terjadi pergerakan masyarakat mulai mengalami kenaikan sejak Rabu (19/3/2023) atau H-3.
“Sedangkan puncak arus balik kemungkinan terjadi pada Selasa (25/4/2023) atau H+2, disusul hari berikutnya (H+3),” ujar Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus, Kamis (6/4/2023).
Agustinus mengungkapkan untuk mengurangi jumlah pemudik motor di Sumut, pihaknya pun mempersiapkan program mudik gratis kepada masyarakat.
“Melihat kemungkinan besar penggunaan sepeda motor cukup tinggi, Pemprov Sumut telah menyiapkan program Mudik Gratis kepada masyarakat,” kata dia.
Adapun rute mudik gratis tersebut yakni Medan – Panyabungan, Padangsidimpuan, Sibolga, Rantauprapat, Gunungtua, Sidikalang, Salak. Dengan waktu keberangkatan 19 April 2023 dari depan Kantor Gubernur Sumut, Medan.
Pihaknya, kata Agustinus, telah menyiapkan langkah penanganan arus mudik dan balik pada momentum Idul Fitri. Potensi jalur rawan kemacetan hingga upaya antisipasi disiapkan guna membantu masyarakat yang menempuh perjalanan.
“Koordinasi terus dilakukan dan menggelar rapat teknis bersama pemangku kepentingan. Dinas Perhubungan Sumut juga menyediakan fasilitas tempat istirahat pada masa Angkutan Idul Fitri Tahun 2023, pada 15-30 April 2023,” kata dia.
Tak hanya itu, Dinas Perhubungan Sumut juga akan membentuk posko pusat angkutan Idul Fitri terpadu dan posko pelayanan, serta monitoring di beberapa ruas jalan hingga simpul transportasi yang dapat digunakan.
“Kita pastikan kapasitasnya angkutan masih memadai dengan yang tersedia, baik angkutan jalan kereta api, penyeberangan angkutan laut dan udara,” kata Agustinus.
“Potensi permasalahan selama arus mudik, seperti lonjakan penumpang angkutan umum, kondisi cuaca ekstrem dan rawan bencana, peningkatan kecelakaan lalu lintas juga akan dipantau, hingga kemacetan di daerah tujuan wisata,” sambungnya.
Pemprov Sumut juga menyiapkan posko di setiap simpul transportasi yang terkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Mempersiapkan alat berat guna mengantisipasi longsor di sejumlah titik rawan, terutama dataran tinggi.
“Nantinya akan ada petugas yang melakukan patroli jalan raya guna menjamin kelancaran lalu lintas,” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa untuk posko utama, Dishub Sumut menyiapkan 22 pos yang terbagi menjadi empat zona, yakni dataran tinggi, kepulauan Nias, pantai timur dan pantai barat.
“Sedangkan antisipasi selanjutnya, juga diberlakukan pembatasan operasional mobil barang (truk). Kecuali pengangkut bahan bakar, hewan ternak serta bahan pokok, dengan kelengkapan surat serta ditempel di kaca depan,” pungkas dia.