BICARAINDONESIA-Kuala Lumpur : Tim peneliti siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih 2 medali emas dan 1 perak dalam event Word Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024 yang digelar Malaysian Invention and Design Society (MINDS) pada 16-18 Mei 2024 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia.
Kabar itu disampaikan Kepala SMA YPSA Dahliana usai menyambut kedatangan para peraih medali di Bandar Udara International Kualanamu, Senin (20/5/2024).
Dahliana mengatakan bahwa Word Young Inventors Exhibition (WYIE) merupakan kompetisi inovasi/penemuan yang mempunyai tujuan untuk mempromosikan semangat kreativitas dan hasil penemuan para penemu muda.
“Alhamdulillah, 3 tim yang kita kirim ke Malaysia berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perak. Siswa-siswi kita berhasil mengalahkan pelajar sekolah lain yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Hongkong, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kanada, Australia, Taiwan, Amerika Serikat dan Qatar,” ungkap Dahliana.
Guru pembimbing Penelitian SMA YPSA Dicky Mahaputra Tarigan menyebutkan bahwa tim siswa-siswi SMA YPSA yang meraih emas antara lain tim pertama membuat produk Aptyfood, yakni aplikasi yang menyajikan rekomendasi makanan sehat berdasarkan preferensi dan kebutuhan nutrisi pengguna. Dengan fitur-fitur canggihnya, seperti analisis nutrisi dan penggunaan algoritma cerdas, Aptyfood membantu pengguna menjaga pola makan sehat tanpa mengorbankan rasa dan kenyamanan.
Tim ini terdiri dari Muhammad Daffa Firjatullah Lubis, Ahmad Farhan Husni Harahap, Rizky Indra Pratama, aldy Mohammad Adha hanif Zainuddin, dan Risky Arya.
“Tim kedua dengan membuat produk Banabblewrap, yaitu bubble wrap yang terbuat dari pati kulit pisang kepok dan tandan kosong Kelapa Sawit. Tim ini terdiri dari Haikal Fathur Rahman, Naufal Rakha Rabbani, M. Farhan Banurea, Muthia Riyani, Beugleh Hate Sabri, dan Keizsha Aurelia Azzahra,” terang Diki.
“Sedangkan tim peraih medali Silver dengan produk UV Sorpest, yaitu singkatan dari sensor pestisida berbasis uv. Uv sorpest adalah perangkat yang lebih kecil dan portabel untuk mendeteksi keberadaan pestisida dalam sayuran guna mencegah pestisida membahayakan kesehatan petani, konsumen, organisme non-target, dan lingkungan. Tim ini terdiri dari Kezya Aurelia Wardhana, Tengku Diandra Fayza Aurelia, Shafira Faradilla Hasrimi, Aleyka Shafira Afhamy, Danial, dan Raziq Naufal Adha Pohan,” tutup Diki.
Sebelumnya, Ketua harian YPSA Addaratul Hasanah, S.Pd., M.Sos melepas secara resmi tim peneliti SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) mengikuti kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Pelataran Masjid Shafiyyatul Amaliyyah Senin, 13 Mei 2024.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SD YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa,” tegas Bagoes.
Editor : Rz/*