x

Penelitian Sebut Pekerja Gaji Rendah Berisiko Lebih Tinggi terhadap Kematian!

2 minutes reading
Monday, 6 Mar 2023 12:13 0 211 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Ternyata, besaran gaji tidak hanya memengaruhi kondisi keuangan saja, tetapi juga kesehatan, bahkan harapan hidup. Sebuah studi dalam Jurnal Medis Jama mengungkapkan, risiko kematian pada pekerja paruh baya yang gajinya rendah, lebih tinggi terjadi.

Para peneliti Mailman School of Public Health Universitas Columbia mengamati metrik kesehatan 4 ribu pekerja usia 50-60 tahun di Amerika Serikat (AS) selama 12 tahun. Data yang digunakan, diperoleh dari Studi Kesehatan dan Pensiun Universitas Michigan (1992 dan 2018)

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, pekerja yang memiliki riwayat gaji rendah, pendapatan tahunan di bawah garis kemiskinan, keluarga beranggotakan empat orang, 38 persen lebih berisiko meninggal dalam 12 tahun dibandingkan mereka yang tidak pernah bergaji rendah.

Studi menemukan bahwa risiko tersebut dua kali lebih tinggi bagi orang yang memiliki pekerjaan tidak tetap dan selalu memperoleh bayaran rendah.

Lebih sering sakit dan stres

Para Pekerja dengan upah rendah itu masuk ke dalam kategori paling berisiko dalam angkatan kerja. Sebab mereka selalu melakukan pekerjaan yang berisiko di tempat kerja, cenderung lebih stres, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan.

Data penelitian menunjukkan, pekerja dengan upah rendah secara signifikan lebih sering melaporkan kesehatan yang buruk, gejala depresi, dan tidak memiliki asuransi kesehatan yang ditanggung oleh perusahaan mereka.

“Upah adalah faktor risiko yang dapat diubah dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kesehatan dan ketidaksetaraan kesehatan,” tulis para peneliti, dikutip Senin (6/3/2023).

Pergeseran komposisi pasar tenaga kerja dan kurangnya jumlah tenaga pekerja di daerah, telah mendorong kenaikan upah di AS selama dua tahun terakhir. Namun, umumnya kenaikan upah tersebut tidak dapat mengimbangi inflasi harga yang tinggi.

Menurut Indeks Biaya Ketenagakerjaan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, bila menyesuaikan inflasi, upah turun sebanyak 1,2 persen untuk setahun. Pekerja berpenghasilan rendah dan menengah, terutama dari industri rekreasi dan perhotelan, biasanya mengalami pertumbuhan upah yang lebih cepat daripada mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Akan tetapi, pendapatan rumah tangga tetap tidak merata dan mereka terus dirugikan akibat terjadinya inflasi.

Peneliti Federal Reserve Bank of Dallas menyebutkan, sebagian besar pendapatan rumah tangga berpenghasilan rendah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, makanan, gas, dan sewa tempat tinggal. Lalu, mereka juga tidak memiliki tabungan.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x