BICARAINDONESIA-Jakarta : Para pengguna Google Chrome di ponsel diminta untuk waspada lantaran Forbes menemukan ancaman keamanan data.
Google Chrome dikatakan ahli kemanan Cyber Zak Doffman, memanen data ponsel yang sangat sensitif tanpa disadari pengguna. Ini merupakan mimpi buruk terbaru bagi privasi data.
Dilansir dari kompas, Selasa (9/11/2021), aplikasi Facebook pada bulan lalu terungkap melacak pergerakan pengguna iPhone dan membuka akselerometer perangkat setiap saat. Facebook adalah pemanen data paling rakus di dunia dan informasi sensitif ini dapat digunakan untuk memantau perilaku, menghubungkan dengan jumlah data yang dikumpulkannya.
Namun, Facebook ternyata bukanlah pemanen data paling sukses di dunia, status itu diberikan kepada Google.
Diketahui, Facebook mengumpulkan informasi ini untuk dirinya sendiri. Sementara Chrome dengan senang hati mengumpulkannya untuk orang lain.
Peneliti Tommy Mysk memperingatkan bahwa sensor gerak dapat diakses oleh semua situs web di Android atau Chrome secara default. Sedangkan Safari/iOS melindungi aksesnya dengan izin.
Bahkan Chrome juga melakukan ini saat disetel ke mode penjelajahan pribadi atau “penyamaran”.
“Cara Android menangani akselerometer jauh lebih buruk dari Facebook. Aplikasi bahkan dapat membacanya di latar belakang,” kata Mysk.
Sederhananya, dengan Chrome, Google bekerja di kedua sisi pagar dalam hal penjelajahan pengguna. Google juga menyediakan infrastruktur pencarian dan iklan digital di balik layar, sambil mengontrol browser front-end yang digunakan.
Masalah ini diperparah oleh filosofi Google dalam hal privasi pengguna, yaitu produk yang akan dimonetisasi mendorong tingkat profitabilitas yang besar.
“Perilaku Anda dapat dilacak di berbagai platform dan layanan, dan informasi tersebut dapat digunakan untuk mendorong platform berpengaruh paling berharga di dunia,” kata Doffman.
Sementara Apple menonaktifkan akses sensor gerak secara default, Google tidak hanya mengaktifkan akses itu, tetapi juga memberitahu pengguna bahwa ini adalah pengaturan yang disarankan untuk tetap diaktifkan.
Hal ini mengindikasikan bahwa menggunakan Chrome di iPhone lebih aman daripada saat menggunakannya di Android. Ini karena Apple memblokir jenis pengambilan data ini untuk semua browser.
Tapi jangan khawatir pengguna dapat menonaktifkan akses ke sensor gerak di Chrome pada Android di “Pengaturan Situs”, tetapi pengguna akan melihat bahwa Google merekomendasikan untuk membiarkannya menyala.
Chrome diisolasi sebagai satu-satunya browser utama yang belum bertindak untuk menghentikan pelacakan lintas situs, satu-satunya browser yang mengumpulkan data dalam jumlah besar dan semuanya tertaut kembali ke identitas pengguna.
No Comments