BICARAINDONESIA-Tapanuli Tengah : Masih dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2021, Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab) menggelar donasi sampah dan ecobrik.
“Dua hari kegiatan, hari pertama donasi sampah tanggal 25 dan tanggal 26 ecobrik. Ecobrik ini untuk mengolah kembali limbah plastik kedalam botol plastik untuk dimanfaatkan sebagai bangku, meja atau menjadi batu bata sebagai bahan bangunan,” ungkap Damai Mendrofa selaku ketua Komantab Sibolga-Tapanuli Tengah, Jum’at (26/2/2021).
Damai menjelaskan, bahwa penyelenggara kegiatan ini adalah Komantab, namun peserta atau relawannya ada dari TNI di jajaran Kodim 0211 TT, Angkatan Laut, Persit Kartika Candra Kirana Kodim 0211/TT, dan alumni USU.
“Tujuannya mengurangi limbah plastik terbuang kealam, dan mengurangi pemanasan global, karena memang plastik adalah salah satu penyebab pemanasan global,” ucapnya.
Damai menegaskan, kegiatan ecobrik ini mereka lakukan atas kecintaan mereka terhadap bumi yang semakin lama bumi sudah semakin rusak karena aktivitas manusia yang sudah tidak ramah lingkungan.
“Manusia semakin banyak memproduksi limbah yang sulit terurai. jadi slogannya tidak cukup lagi membuang sampah ke tong sampah. Solusi dari kami, jangan buang sampahmu, simpan dan gunakanlah kembali. Kalau malas ecobrik jual saja ke tukang botot (loak),” saran Damai.
Kepada pemerintah, Komantab berharap kiranya dimulai dari lingkungan ASN. “Ayo memulai dari diri sendiri, seluruh ASN agar ditegaskan membawa tambler atau botol minuman yang bisa dipakai beberapa kali. Mulai pergunakan alat-alat pengganti plastik, contoh sendok tapi jangan dari plastik. Kurangi penggunaan sedotan, karena sedotan pun sudah ada dari bambu, yang pasti bisa digunakan beberapa kali,” bebernya.
Damai juga menjelaskan, beberapa sampah yang bisa diecobrik diantaranya, m!sker, puntung rokok, dan jenis plastik lainnya.
“Sesuai kata Ilmuwan, jumlah plastik memang sudah sangat luar biasa, bahkan diprediksi ilmuwan tahun 2030 jumlah plastik bakal lebih banyak dari jumlah ikan, apalagi Indonesia termasuk penyumbang plastik yang sangat besar di dunia, bahkan masuk 10 besar,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Benny
No Comments