BICARAINDONESIA-Medan : Hubungan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi kembali tegang. Keributan Jilid II kali ini dipicu rencana pembukaan kembali sekolah-sekolah di Tapteng setelah sekian lama ditutup gara-gara pandemi Covid-19.
Perseteruan Jilid I dimulai saat Bakhtiar bersikeras untuk membuka kembali sekolah-sekolah di daerahnya. Dia menilai tak ada lagi virus Corona di Tapteng.
“Sekolah bahwa kemudian Gubernur (Edy) setuju atau tidak setuju kita akan buka,” ujar Bakhtiar, Kamis, 4 Februari 2021 lalu.
Edy langsung merespon rencana itu dengan larangan. Dia tidak akan memberi ‘lampu hijau’ bagi Bakhtiar untuk membuka sekolah untuk kegiatan belajar-mengajar tatap muka untuk saat ini. Edy menegaskan bahwa dirinya adalah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan Covid-19 Sumatera Utara.
<span;>”Kasatgas-nya itu adalah gubernur, seluruh yang bersangkutan dengan Covid ikuti instruksi gubernur, titik. Tidak bisa, nanti kalau sakit gimana?” kata Edy.
Perseteruan jilid kedua dimulai. Bakhtiar menjelaskan dirinya tidak sedang minta izin ke Edy sehingga tidak perlu menunggu izin dari Edy.
“Kami kan tidak minta izin, nanti hanya akan memberitahukan. Jadi izin atau tidak izin gubernur, akan tetap kami buka,” kata Bakhtiar kepada wartawan, Jum’at, 5 Februari 2021 kemarin.
Bakhtiar mengatakan sekolah akan dibuka jika pasien positif Corona di Tapteng sudah tidak ada. Saat ini, katanya, masih ada 26 pasien positif yang dirawat.
“Kalau nanti sudah tidak ada, sudah zona hijau kan sudah bisa dibuka,” cetusnya.
Dia menyebut Gubsu Edy bisa saja meminta agar sekolah di Tapteng tidak dibuka, asal, Pemprov Sumut mau menyediakan anggaran membeli ponsel untuk siswa belajar daring.
“Kalau memang tidak boleh, cari solusinya. Misal, bantu menyediakan gadget nya untuk siswa SMP dan SD di sini, jadi bukan hanya memberikan perintah untuk sekolah tidak buka,” jelasnya.
Sikap ngotot Bakhtiar langsung dijawab Edy. Dia menegaskan tidak ada satu pun ahli kesehatan yang merekomendasikan pembukaan sekolah di masa pandemi virus Corona ini.
“Tak boleh!” tegas Edy di rumah dinas Gubsu, Medan.
Dia menyebut sulit mengatur anak-anak untuk mematuhi protokol kesehatan mencegah Corona. Edy membandingkannya dengan sulitnya mengatur orang dewasa. Pembukaan sekolah tidak direkomendasikan untuk saat ini, bahkan di negara lain juga sama saja.
“Masalah pendidikan itu memang wewenang adalah di daerah, tetapi di dunia ini belum ada orang yang membuka sekolah. Kemarin dibuka sebentar oleh Korea, habis itu sudah ditutup balik,” ujar Edy.
Sementara, NasDem meminta persoalan antara Bakhtiar vs Edy diselesaikan baik-baik. Dia menilai niat Bakhtiar membuka sekolah tatap muka merupakan hal yang baik. Iskandar menilai Bakhtiar menyampaikan hal itu setelah mengevaluasi pembelajaran sekolah secara daring.
Iskandar juga menilai langkah Edy meminta sekolah tatap muka ditunda juga merupakan hal yang bagus. Dia mengatakan hal itu dilakukan demi menjaga kesehatan.
“Menurut saya ini dikomunikasikan dengan baik saja,” kata Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar, saat dikonfirmasi.
Sumber : detik dot com
No Comments