BICARAINDONESIA-Batangkuis : Sungai Belumai di Kec. Tanjungmorawa, kembali meluap, Sabtu dinihari (21/11/2020). Kondisi ini turut memicu naiknya debit air Sungai Dalu di Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara yang satu aliran.
Akibatnya, sekitar pukul 04.00 WIB, Perumahan Grand Mutiara Indah III di Jl. Sedar, Dusun VB, Desa Tumpatan Nibung, Kec. Batangkuis, kembali terendam akibat luapan air sungai menerjang areal komplek. Bahkan ketinggian air mencapai 1 meter.
Karena banjir turut merendam rumah, para penghuni komplek pun terpaksa mengungsi ke Musala. Iqbal Tarigan salah seorang warga perumahan tersebut mengatakan, banjir susulan ini merupakan yang terparah.
“Ini banjir terbesar yang terjadi setelah akhir pekan lalu komplek ini juga dilanda banjir serupa. Luapan air sungai membuat dinding pembatas Komplek tidak mampu menahan debit air yang besar sehingga dinding pembatas jebol kembali,” sesalnya.
Menurutnya, ada 116 rumah yang terendam akibat jebolnya benteng Sungai Dalu, hingga akhirnya menerjang permukiman warga komplek tersebut.
“Kami hanya ingin pihak pengembang menunjukkan tanggung jawabnya atas kejadian banjir kemarin dan hari ini juga terjadi lagi,” tegas Iqbal.
Lebih jauh dijelaskannya, jebolnya tembok pembatas komplek itu menjadi sorotan para penghuni. Karena ternyata bukan karena derasnya debit air menghantam tembok pembatas komplek, tapi pada saat banjir terjadi, air justru tenang. Diduga karena kualitas tembok komplek yang tidak kuat, dan akhirnya jebol.
“Ini sangat aneh bagi kami, kuat dugaan tembok yang dibangun pihak pengembang ini asal jadi. Masak kami lihat gak ada tiang pendukung dibangunan tembok itu. Apalagi komplek inikan disebelah persawahan seharusnya saluran drainase komplek harus lebih tinggi dari parit desa, ini malah sebaliknya. Begitu banjir, meluaplah semua air ke komplek, ditambah lagi tembok komplek jebol dan pompa pembuangan air juga tak berfungsi dengan baik, akibat nya masih tergenang air di komplek ini walau banjir sudah reda,” pungkas Iqbal.
Warga komplek lainnya bernama M. Rasyid juga mengatakan, walaupun air sudah surut, tetapi banyak lumpur mengendap di dalam rumah karena terseret air banjir.
“Banyak lumpur masuk barang-barang juga sudah terhambur,” kata M. Rasyid saat ditemui di tempat pengungsian pada dinihari.
Selain itu, warga juga takut apabila terjadi banjir susulan, sehingga mengungsi menjadi pilihan yang dianggap lebih aman.
Camat Batangmuis Avro Wibowo yang turun ke lokasi juga menjelaskan dirinya akan memanggil pihak pengembang perumahan. “Tujuannya untuk membicarakan hal ini dan mencari solusinya, agar banjir ini tidak terjadi kembali,” ucapnya.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments