BICARAINDONESIA-Aceh : Bersama Konsultan Engineer Nippon Koei beserta Tim, PT PLN (Persero) melakukan Joint Inspection of Lowering Stator Unit 1 ke PLTA Peusangan 1&2, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (6/2/2023).
Berlangsung di Power House No. 1, kegiatan tersebut fokus pada pekerjaan Lowering Stator Unit 1.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Manager PT PLN (Persero) UPP Sumbagut 2 beserta jajaran pelaksana proyek yang terdiri dari Kontraktor pelaksana Andritz Hydro dan Konsultan Engineer Nippon Koei beserta Tim.
Terpisah, General Maneger PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha menjelaskan, manfaat selesainya pekerjaan sebagai bagian dari milestone operasi Power Station Unit 1.
Selama ini, kata pria yang akrab disapa Okta ini, kebutuhan energi listrik di dataran tinggi Gayo dipasok melalui jaringan interkoneksi dari Medan, Sumatera Utara.
“Dengan adanya PLTA Peusangan ini, daya yang dihasilkan nantinya akan dialirkan ke Kota Takengon dan sebagian akan dialirkan melalui jaringan tegangan tinggi (SUTT) 150 KV menuju Bireuen untuk disambung (koneksi) ke sistem trans-Sumatera dan sebagiannya masuk kembali ke Aceh Tengah,” ujarnya.
Dengan demikian, sambungnya, manfaat dari keberadaan PLTA ini diantaranya adalah pertama, dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, terutama pada saat peak hour di provinsi Aceh. Hal ini didukung dengan adanya Jalur Transmisi SUTT 150 kV dari Takengon ke Bireuen (74 km) yang telah beroperasi sejak tiga tahun silam,
Kedua, diharapkan dapat meningkatkan porsi bauran (Fuel Mix) Energi Baru Terbarukan (EBT) ditahun 2025 serta menggantikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Ketiga, berpotensi meningkatkan perekonomian daerah dan mendukung iklim investasi, khususnya di Aceh Tengah.
“Hingga Januari 2023, proyek PLTA Peusangan 1 & 2 ini memperkerjakan Man Power sejumlah ; 709 orang, dan rencana akan selesai pada Desember 2023 (Unit 1) dan Overall Progress PLTA Peusangan 1&2 Kapasitas 88 MW hingga kini 90,80%,” sebutnya.
Editor : Yudis/*