Presiden Haiti Tewas Dibunuh, Para Pemimpin Dunia Bereaksi

BICARAINDONESIA-Port-au-Prince : Insiden pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise membuat para pemimpin dunia bereaksi. Pembunuhan yang terjadi di rumahnya sendiri itu disebut sebagai pembunuhan keji.

Dilansir dari Sky News Kamis (8/7/2021) Presiden Amerika Serikat Joe Bidin mengutuk pembunuhan keji terhadap Presiden Haiti Jovenel Moise.

“Kami mengutuk serangan keji ini dan saya mengirimkan harapan tulus  untuk kesembuhan Ibu Negara Moise,” kata Biden.

“Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti dan kami siap membantu saat kami terus bekerja untuk Haiti yang aman dan terjamin.” tambahnya.

Kediaman pribadi presiden 53 tahun tersebut diserang sekelompok orang tak dikenal pada Rabu (7/7/2021) pagi waktu setempat.

Ibu negara Martine Moise juga ikut tertembak dalam serangan itu dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Anggota Kongres AS juga mengutuk serangan itu. Senator dari partai Republik Marco Rubio memintapemerintahan untuk membantu menyelidiki para pelaku.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengungkapkan kesedihannya atas penyerangan yang menimpa Presiden Haiti.

“Saya terkejut dan sedih atas kematian Presiden Moise. Belasungkawa kami bersama keluarganya dan warga Haiti. Ini adalah tindakan yang menjijikkan.” tulis Npris Johnson di akun Twitter-nya.

Presiden Kolombia Ivan Duque juga mengutuk pembunuhan tersebut dan menggambarkannya sebagai tindakan pengecut. Ia juga menyatakan solidaritas dengan Haiti.

Di akun Twitter-nya, Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, mengatakan bahwa kejahatan ini membawa risiko ketidakstabilan dan kekerasan.

“Saya sangat mengutuk pembunuhan mengerikan Presiden Moise pagi ini. Kanada siap mendukung rakyat Haiti dan menawarkan bantuan apa pun yang mereka butuhkan.” ujar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian mengatakan pembunuhan Presiden Moise adalah tindakan pembunuhan pengecut.

“Saya meminta semua aktor dalam kehidupan politik Haiti untuk tenang dan menahan diri,” kata Jean Yves Le Drian.

Sementara, Perdana Menteri Haiti Claude Joseph menyebut tindakan itu tidak manusiawi dan barbar. Pihaknya menyebutkan akan segera menyelidiki siapa pelakunya.

“Presiden dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol,” kata Joseph.