BICARAINDONESIA-Jakarta : Dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan agar hak veto Rusia dicabut. Zelensky juga menyebut, invasi Rusia ke negaranya merupakan tindakan kriminal.
AFP, Kamis (21/9/2023), melansir bahwa Zelensky untuk pertama kalinya sejak invasi dilancarkan pada Februari 2022, duduk di ruangan yang sama dengan seorang pejabat Rusia. Pejabat itu merespons konfrontasi Rusia dengan bermain ponsel dan memberikan ekspresi wajah tak tertarik.
“Sebagian besar dunia mengakui kebenaran soal perang ini. Ini merupakan agresi kriminal dan tidak beralasan oleh Rusia terhadap negara kami, yang bertujuan untuk merebut wilayah dan sumber daya Ukraina,” sebut Zelensky, Rabu (20/9/2023).
Kemudian, Zelensky menyerukan kepada PBB untuk melakukan pemungutan suara guna mencabut hak veto Rusia dalam Dewan Keamanan PBB. Yang mana, kedudukan Moskow setara dengan Inggris, China, Prancis, dan AS dalam memblokir resolusi apa pun.
Ditegaskan Zelensky bahwa langkah itu bisa menjadi salah satu reformasi besar-besaran dalam Dewan Keamanan PBB, yang mencakup pemberian perwakilan permanen dalam badan pengambil keputusan utama kepada negara-negara berkembang.
“Hak veto di tangan agresor inilah yang mendorong PBB menghadapi jalan buntu,” cetusnya.
“Tidak mungkin menghentikan perang karena semua upaya diveto oleh agresor atau pihak yang membiarkan agresor itu,” sebut Zelensky.
Editor: Rizki Audina/*