BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebuah rekaman yang menampilkan primata terlangka kedua di dunia, owa cao-vit (Nomascus nasutus) terekam di sebuah hutan di Vietnam.
Dua owa dewasa dan satu owa muda terlihat bermain bersama di pohon rindang sebelum bayinya terjatuh dari balik pepohonan. Spesies ini menunjukkan dimorfisme seksual yakni jantan berkulit hitam dan betina memiliki bulu berwarna coklat atau kuning.
Owa Cao-vit, juga dikenal sebagai owa jambul hitam timur. Jumlahnya diperkirakan hanya sekitar 135 individu di alam liar dan diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Spesies ini dianggap punah hingga tahun 2002 ketika populasi yang tersisa ditemukan kembali oleh para ilmuwan di sepetak kecil hutan di perbatasan dengan China.
Nama ‘cao-vit’berasal dari panggilan siamang. Mereka mempertahankan wilayahnya dengan bernyanyi dan merupakan salah satu dari empat spesies siamang langka yang ditemukan di Vietnam, menurut Fauna & Flora International.
Jumlah owa telah berkurang drastis karena ancaman hilangnya habitat dan degradasi akibat penggembalaan ternak dan perusakan hutan untuk kebutuhan kayu bakar.
Primata paling langka di dunia juga merupakan spesies owa, yakni owa Hainan. Jumlahnya hanya 28 individu di hutan hujan di Cagar Alam Nasional Bawangling, di bagian barat Hainan.
“Owa Hainan (Nomascus hainanus), adalah kera paling langka di dunia, primata paling langka di dunia, dan hampir pasti, mamalia paling langka di dunia,” ujar Samuel Turvey, peneliti senior di Zoological Society of London dalam sebuah pernyataan di National Geographic.
Fauna & Flora International telah bekerja keras untuk secara perlahan meningkatkan populasi cao-vits, melindungi individu yang tersisa dari ancaman ini dan bekerja sama dengan pejabat di kedua negara.
Pada tahun 2012, pemerintah Vietnam dan China menandatangani perjanjian untuk membantu melestarikan habitat primata yang terancam punah ini.