x

Prof Dr Amroeni Drajat, M.Ag Bersilaturahmi ke Ponpes Mawaridussalam

2 minutes reading
Tuesday, 16 Jun 2020 06:31 0 234 admin

BICARAINDONESIA-Batangkuis : Guru Besar Filsafat Islam UINSU Medan, Prof. Dr Amroeni Drajat, MAg melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Mawaridussalam, di Desa Tumpatan Nibung, Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (16/6/2020).

Kunjungan dilakukan untuk mempererat silaturahmi sekaligus melihat perkembangan ajar mengajar yang diterapkan di pesantren. ‎Dalam kunjungan itu, Amroeni disambut baik oleh Ustadz. Drs H Junaidi, MM, Ustadz Nurrokhman, S.H, MM, Ustadz H Muhammad Syafi’i Lubis, S.Sos, S.Pd.I, MM, Ustadz Agisnirodhi Hasbullah, SHI, S.Pd.I, MM.

Kemudian, dalam kunjungan tersebut. Prof Dr. Amroeni Drajat, MAg membicarakan bagian-bagian teknis akan pentingnya memajukan pesantren sekaligus dukungan terhadap ajar mengajar di pesantren.

Prof Dr Amroeni Drajat, MAg yang merupakan alumni Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur itu sangat mendukung upaya-upaya pemajuan pesantren, baik dari sisi internal maupun eksternalnya masyarakat.

“Sebagai orang yang pernah nyantri ya, tentu saya sangat mendukung pesantren agar terus maju dan bertumbuh.‎ Dari dulu saya selalu menyukai program ajar mengajar di lingkungan pesantren,” ungkap Amroeni usai melakukan kunjungan.

Pendidikan di pesantren, katanya, memiliki tatanan ajar yang berbeda, mendidik santri dengan mengedepankan etika, melatih anak-anak santri menjadi pribadi yang berilmu, religius, hingga berguna bagi bangsa dan negara.

Tak luput dari posisinya sebagai salah satu tokoh penting di UINSU Medan, Amroeni saat ditanyai akan kunjungannya menyebut bahwa, temu ramah yang ia lakukan ke Ponpes Mawaridussalam itu merupakan bentuk silaturahmi seorang anak santri ke tempat pendidikan sebagaimana ia dididik.

Pondok Pesantren Mawaridussalam diketahui didirikan oleh alumni-alumni gontor pada 2010 sebagai upaya mewujudkan ‘Seribu Gontor’ di Indonesia. Amroeni yang juga sebagai alumni gontor pun menganggap pesantren ini menjadi bagian penting dalam dirinya.

Hubungan emosional pria kelahiran Brebes 1965 itu dengan pesantren sejak dulu memang sudah sangat erat. Selain sebagai santri, Amroeni tercatat pernah mengajar di Pesantren Darul Arafah, kemudian mendirikan Pesantren Jabal Rahmah tahun 1992. Ia juga beberapa kali mengunjungi berbagai pesantren demi memperpanjang ikatan silaturahmi.

Prof Dr Amroeni, MAg memandang pesantren sebagai pilar pendidikan yang kuat, ia selalu menyukai apapun upaya pembangunan, maupun usaha peningkatan ajar mengajar yang diterapkan di lingkungan pesantren.

“Bagi saya pesantren adalah pilar pendidikan yang kuat. Santri-santri yang tumbuh kembang di dalamnya selalu dijadikan tolok ukur saat berhubungan dengan masyarakat” sebutnya.

“Apapun upaya pembangunan yang dilakukan di pesantren pasti ditujukan untuk peningkatan ajar mengajar yang baik, agar ke depannya pesantren ini mampu menghadapi tantangan zaman, dan saya selalu mendukung itu,” tutup Amroeni.

Editor : BSP/ril

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x